حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، عَنْ أَبِي عَمَّارٍ، - اسْمُهُ شَدَّادُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ - عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَثًا وَقَالَ ‏"‏ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِلأَوْزَاعِيِّ كَيْفَ الاِسْتِغْفَارُ قَالَ تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ ‏.‏
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Jika seseorang memuji Allah setelah setiap shalat tiga puluh tiga kali, dan memuji Allah tiga puluh tiga kali, dan menyatakan kebesaran-Nya tiga puluh tiga kali, sembilan puluh sembilan kali seluruhnya, dan berkata untuk melengkapi seratus: "Tidak ada tuhan selain Allah, yang tidak memiliki mitra dengan-Nya, kedaulatan kepunyaan-Nya dan pujian kepada-Nya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, " Dosa-dosanya akan diampuni bahkan jika ini berlimpah seperti buih laut.

Comment

Teks Hadis

Jika seseorang memuliakan Allah setelah setiap shalat tiga puluh tiga kali, dan memuji Allah tiga puluh tiga kali, dan menyatakan Kebesaran-Nya tiga puluh tiga kali, total sembilan puluh sembilan kali, dan mengatakan untuk melengkapi seratus: "Tidak ada tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu," dosa-dosanya akan diampuni bahkan jika itu sebanyak buih laut.

Komentar Ilmiah

Hadis mulia ini dari Sahih Muslim menetapkan salah satu bentuk dzikir yang paling utama setelah shalat wajib. Praktiknya melibatkan membaca "Subhanallah" (Maha Suci Allah) tiga puluh tiga kali, "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah) tiga puluh tiga kali, dan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) tiga puluh tiga kali, diakhiri dengan pernyataan lengkap Tauhid.

Para ulama menjelaskan bahwa kombinasi khusus ini melibatkan hamba dalam ketiga aspek dasar ibadah: tasbih (menyatakan transendensi Allah), tahmid (memuji Allah atas berkah-Nya), dan takbir (menegaskan kebesaran tertinggi Allah). Pernyataan keseratus berfungsi sebagai penutup yang mencakup inti tauhid Islam.

Besarnya pengampunan yang dijanjikan - dibandingkan dengan "buih laut" - menunjukkan rahmat Allah yang tak terbatas. Seperti halnya buih, meskipun volumenya tampak besar, ringan dan sementara, begitu pula gunung dosa dapat dihapus melalui tindakan ingatan yang sederhana namun mendalam ini, asalkan syarat tobat tulus dan menghindari dosa besar terpenuhi.

Implementasi Praktis

Dzikir ini harus dilakukan segera setelah menyelesaikan shalat wajib, sebelum terlibat dalam ucapan atau aktivitas duniawi. Metode yang disarankan adalah menggunakan jari tangan kanan untuk menghitung, sebagaimana praktik Nabi Muhammad (semoga damai besertanya).

Rumus lengkap: 33x Subhanallah, 33x Alhamdulillah, 33x Allahu Akbar, diikuti dengan: "La ilaha illallahu wahdahu la sharika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa 'ala kulli shay'in qadir."