Dia mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: lihatlah, dapatkah ada yang kotor (di tubuh) siapa pun di antara kamu jika ada sungai di pintunya di mana dia membasuh dirinya lima kali sehari? Mereka berkata: Tidak ada kekotorannya yang tersisa (di tubuhnya). Dia berkata: Itu seperti lima doa yang dengannya Allah menghapuskan dosa.
Kitab Masjid dan Tempat Shalat - Sahih Muslim 667
Hadis mulia ini dari Sahih Muslim menyajikan analogi mendalam yang membandingkan pemurnian spiritual shalat dengan pembersihan fisik. Utusan Allah (ﷺ) menggunakan contoh nyata yang dapat dengan mudah dipahami oleh para sahabatnya.
Analogi Pembersihan Fisik
Pertanyaan Nabi menetapkan premis yang jelas: jika seseorang mandi lima kali sehari di sungai yang mengalir di depan pintu mereka, tidak akan ada kotoran fisik yang tersisa di tubuh mereka. Para sahabat segera mengonfirmasi kesimpulan logis ini, mengakui ketelitian dari pembersihan berulang seperti itu.
Contoh fisik ini berfungsi sebagai dasar untuk memahami realitas spiritual. Sama seperti air membersihkan tubuh dari kotoran fisik, shalat membersihkan jiwa dari kotoran spiritual.
Implikasi Spiritual dari Lima Shalat
Lima shalat harian berfungsi sebagai mekanisme ilahi untuk penghapusan dosa-dosa kecil yang menumpuk di antara mereka. Ini tidak merujuk pada dosa besar yang memerlukan pertobatan khusus, melainkan noda spiritual harian yang melekat pada jiwa melalui interaksi manusia normal dan kekurangan.
Setiap shalat memperbarui keadaan spiritual orang beriman, sama seperti setiap mandi memperbarui kebersihan fisik. Keteraturan memastikan pemurnian terus-menerus, mencegah penumpukan kotoran spiritual yang dapat mengeraskan hati.
Komentar Ulama tentang Penghapusan Dosa
Ulama klasik menekankan bahwa pemurnian ini memerlukan pemenuhan syarat shalat yang tepat: kehadiran hati, kerendahan hati, dan pelaksanaan rukun dan kewajiban yang benar. Shalat harus dilakukan dengan ketulusan dan pengabdian untuk mencapai efek pembersihan ini.
Imam An-Nawawi berkomentar bahwa hadis ini menunjukkan rahmat Allah yang luar biasa, yang telah menetapkan shalat ini sebagai sarana pengampunan terus-menerus dan pembaruan spiritual bagi hamba-hamba-Nya sepanjang kehidupan sehari-hari mereka.