حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّاءُ بْنُ عَدِيٍّ، أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ، - يَعْنِي ابْنَ عَمْرٍو - عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ، عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ الأَشْجَعِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Jabir b. 'Abdullah melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Perumpamaan lima shalat seperti sungai yang meluap melewati gerbang salah satu dari kalian di mana dia membasuh lima kali sehari Hasan berkata: Tidak ada kekotoran yang bisa tinggal padanya.

Comment

Kitab Masjid dan Tempat Shalat - Sahih Muslim 668

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Hadis mulia dari Sahih Muslim ini menyajikan analogi yang mendalam mengenai lima shalat harian. Rasulullah (semoga damai atasnya) membandingkannya dengan sungai yang mengalir yang membersihkan seseorang dari dosa.

Penjelasan Analogi Sungai

Perbandingan dengan sungai yang meluap menunjukkan kelimpahan dan pemurnian yang terus-menerus. Sebagaimana air menghilangkan kotoran fisik, shalat menghilangkan kotoran spiritual. Sifat "meluap" menandakan bahwa rahmat Allah melalui shalat melebihi yang diperlukan, mencakup dosa kecil dan besar ketika dilakukan dengan pengabdian yang tepat.

Frasa "melewati gerbang" menunjukkan aksesibilitas dan kemudahan. Allah telah membuat ibadah mudah bagi hamba-hamba-Nya, menempatkan sarana pemurnian ini di depan pintu mereka, tidak memerlukan perjalanan melelahkan atau usaha sulit untuk mencapai kebersihan spiritual.

Pemurnian Lima Kali

Spesifikasi "lima kali sehari" sesuai dengan lima shalat wajib: Fajr, Dhuhr, Asr, Maghrib, dan Isha. Setiap shalat berfungsi sebagai pembaruan iman dan sarana untuk menghapus dosa yang dilakukan sejak shalat sebelumnya, mempertahankan orang beriman dalam keadaan kemurnian spiritual sepanjang hari dan malam.

Pernyataan "tidak ada kotoran yang dapat tinggal padanya" mengonfirmasi kekuatan pembersihan yang komprehensif dari shalat rutin. Sebagaimana sering mencuci dengan air bersih tidak meninggalkan kotoran fisik, pelaksanaan lima shalat yang konsisten tidak meninggalkan noda spiritual dosa pada catatan orang beriman ketika dilakukan dengan kondisi dan ketulusan yang tepat.

Wawasan Ilmiah

Imam An-Nawawi berkomentar bahwa hadis ini menunjukkan keutamaan besar dari lima shalat harian dan kekuatannya untuk menebus dosa kecil. Namun, para ulama menjelaskan bahwa dosa besar memerlukan tobat khusus, sementara shalat berfungsi sebagai pemeliharaan kebersihan spiritual yang berkelanjutan.

Ibn Rajab al-Hanbali mencatat bahwa analogi sungai menekankan baik kuantitas maupun kualitas pemurnian - sebagaimana air yang melimpah membersihkan lebih efektif, lima shalat memberikan pembersihan spiritual yang komprehensif yang tidak dapat dicapai oleh tindakan ibadah tunggal.