حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي نَضْرَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ إِذَا كَانُوا ثَلاَثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَحَدُهُمْ وَأَحَقُّهُمْ بِالإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Mas'ud al-Ansari melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Orang yang paling mahir dalam Kitab Allah harus bertindak sebagai Imam bagi umat, tetapi jika mereka sama-sama mahir dalam membacanya, maka orang yang memiliki pengetahuan paling banyak tentang Sunnah jika mereka setara tentang Sunnah, maka orang yang paling awal berhijrah; mereka beremigrasi pada saat yang sama, kemudian yang paling awal memeluk Islam. Tidak ada orang yang boleh memimpin orang lain dalam doa di mana (yang terakhir) memiliki otoritas, atau duduk di tempat kehormatannya di rumahnya, tanpa izinnya. Ashajj dalam riwayatnya menggunakan kata "usia" sebagai pengganti "Islam".