حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ، قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، - وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ - عَنِ الْعَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " مَنِ اقْتَطَعَ شِبْرًا مِنَ الأَرْضِ ظُلْمًا طَوَّقَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ " .
Terjemahan
Muhammad b. Ibrahim mengatakan bahwa Abu Salama melaporkan kepadanya bahwa ada perselisihan antara dia dan rakyatnya atas sebidang tanah, dan dia datang kepada 'Aisyah dan menceritakan hal itu kepadanya, dan kemudian dia berkata
Abu Salama, menjauhkan diri dari mendapatkan tanah ini, karena Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Barangsiapa merampas bahkan satu bentang tanah akan disuruhkan memakai tujuh tanah di lehernya.