حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ، عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ، حِرَاشٍ أَنَّ حُذَيْفَةَ، حَدَّثَهُمْ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ تَلَقَّتِ الْمَلاَئِكَةُ رُوحَ رَجُلٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَقَالُوا أَعَمِلْتَ مِنَ الْخَيْرِ شَيْئًا قَالَ لاَ ‏.‏ قَالُوا تَذَكَّرْ ‏.‏ قَالَ كُنْتُ أُدَايِنُ النَّاسَ فَآمُرُ فِتْيَانِي أَنْ يُنْظِرُوا الْمُعْسِرَ وَيَتَجَوَّزُوا عَنِ الْمُوسِرِ - قَالَ - قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَجَوَّزُوا عَنْهُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Mas'ud (Allah berkenan kepadanya) melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Seseorang dari orang-orang yang hidup sebelum kamu dimintai pertanggungjawaban (oleh Allah pada hari kiamat) dan tidak ada kebaikan yang ditemukan dalam pertanggungjawabannya kecuali bahwa dusta sebagai orang kaya memiliki urusan (keuangan) dengan orang-orang dan telah memerintahkan hamba-hambanya untuk menunjukkan kelonggaran kepada orang-orang yang tersesak. Atas hal ini Allah Ta'ala Yang Maha Mulia berfirman: Kami lebih berhak atas hal ini, maka abaikan (kesalahannya).