حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، ح وَحَدَّثَنَا ابْنُ،
نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ اتَّخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله
عليه وسلم خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ فَكَانَ فِي يَدِهِ ثُمَّ كَانَ فِي يَدِ أَبِي بَكْرٍ ثُمَّ كَانَ فِي يَدِ عُمَرَ ثُمَّ
كَانَ فِي يَدِ عُثْمَانَ حَتَّى وَقَعَ مِنْهُ فِي بِئْرِ أَرِيسٍ نَقْشُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ . قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ
حَتَّى وَقَعَ فِي بِئْرِ . وَلَمْ يَقُلْ مِنْهُ .
Salin
Ibnu Umar melaporkan bahwa Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) telah membuat untuk dirinya sebuah cincin emas; kemudian dia membuangnya, dan kemudian membuat untuk dirinya sendiri sebuah cincin perak, dan mengukir kata-kata ini di atasnya (Muhammad, Rasulullah), dan berkata
Tidak ada yang boleh mengukir apa pun seperti ukiran cincin meterai saya ini. Dan ketika dia memakainya, dia menyimpan batunya ke bagian dalam telapak tangannya, dan inilah yang jatuh (dari tangan) Mu'ayqib ke dalam sumur Aris.