حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَخْبَرَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ أُتِيَ
بِأَبِي قُحَافَةَ أَوْ جَاءَ عَامَ الْفَتْحِ أَوْ يَوْمَ الْفَتْحِ وَرَأْسُهُ وَلِحْيَتُهُ مِثْلُ الثَّغَامِ أَوِ الثَّغَامَةِ فَأَمَرَ
أَوْ فَأُمِرَ بِهِ إِلَى نِسَائِهِ قَالَ " غَيِّرُوا هَذَا بِشَىْءٍ " .
Terjemahan
Jabir melaporkan bahwa ketika Abu Qubafa (ayah Abu Bakar) datang pada hari Kemenangan atau pada Hari Kemenangan (kepada Nabi untuk bersumpah setia kepadanya) kepala dan janggutnya putih seperti hisop. Dia (Nabi Suci) berkompromi atau para wanita diperintahkan olehnya bahwa mereka harus mengubahnya dengan sesuatu (bahwa warna rambutnya harus diubah).