Allah tidak akan memandang orang yang membuntuti pakaiannya karena sombong.
Kitab Pakaian dan Perhiasan - Sahih Muslim 2085 a
"Allah tidak akan melihat kepada orang yang menyeret pakaiannya karena sombong."
Komentar tentang Larangan Isbāl
Hadis mulia ini dari Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) membahas dosa berat isbāl - praktik sengaja memanjangkan pakaian seseorang di bawah pergelangan kaki karena kesombongan dan keangkuhan. Ancaman ilahi yang terkandung di dalamnya sangat parah dan mendalam, menunjukkan bahwa perilaku seperti itu mendatangkan ketidaksenangan Allah hingga Dia tidak akan melihat orang seperti itu dengan rahmat pada Hari Kiamat.
Para ulama telah menjelaskan bahwa larangan ini berlaku khusus untuk pria, karena wanita diizinkan memanjangkan pakaian mereka untuk kesopanan. Masalah intinya adalah niat sombong dan angkuh (kibr), yang termasuk di antara penyakit spiritual yang paling merusak. Imam Nawawi berkomentar bahwa ini berlaku apakah pakaian itu adalah thawb, izār, atau pakaian lain yang menutupi tubuh bagian bawah.
Frasa "Allah tidak akan melihat kepadanya" menandakan perampasan total rahmat dan belas kasihan ilahi. Beberapa ulama menafsirkan ini sebagai artinya orang seperti itu tidak akan diberikan berkah tertinggi melihat Wajah Mulia Allah di Surga, sementara yang lain menjelaskannya sebagai Allah menahan pandangan khusus-Nya atas rahmat dan penerimaan.
Hadis ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat bahwa penampilan luar mencerminkan keadaan spiritual dalam, dan bahwa Muslim harus mempertahankan kerendahan hati dalam pakaian dan sikap, menghindari apa pun yang menunjukkan kesombongan atau keunggulan atas orang lain.