حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التُّسْتَرِيُّ، عَنْ عَبْدِ، اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ تَلاَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏{‏ هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُولُو الأَلْبَابِ‏}‏ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ إِذَا رَأَيْتُمُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ سَمَّى اللَّهُ فَاحْذَرُوهُمْ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
'Abdullah b. 'Umar melaporkan

Saya pergi ke Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) di pagi hari dan dia mendengar suara dua orang yang berdebat satu sama lain tentang sebuah ayat. Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) datang kepada kami (dan) (tanda-tanda) kemarahan dapat dilihat di wajahnya. Dia berkata: Sesungguhnya (bangsa-bangsa) sebelum kamu hancur karena perdebatan mereka di dalam Kitab Suci.

Comment

Kitab Pengetahuan - Sahih Muslim 2666

Riwayat ini dari Sahih Muslim mengandung hikmah mendalam mengenai tata krama yang benar dengan Al-Quran. Kemarahan Nabi ﷺ yang terlihat menunjukkan betapa seriusnya memperdebatkan wahyu Allah tanpa pengetahuan.

Konteks Sejarah dan Peringatan

Penyebutan bangsa-bangsa sebelumnya yang dihancurkan karena perdebatan berfungsi sebagai peringatan keras. Komunitas terdahulu seperti Yahudi dan Kristen jatuh ke dalam kehancuran ketika mereka berdebat berlebihan tentang kitab suci mereka, mengakibatkan perpecahan dan inovasi.

Komentar Ilmiah

Ulama klasik menjelaskan bahwa diskusi yang diizinkan mencari kebenaran dengan kerendahan hati, sementara perdebatan yang tercela melibatkan sikap keras kepala dan keinginan untuk menang. Al-Quran harus didekati dengan penghormatan, bukan sebagai subjek untuk perdebatan sia-sia.

Imam An-Nawawi berkomentar bahwa hadis ini melarang perdebatan sengit tentang Al-Quran yang mengakibatkan kebingungan, inovasi, atau perpecahan di antara umat Islam. Ini menekankan pentingnya merujuk hal-hal yang ambigu kepada ulama yang berkualifikasi.

Aplikasi Praktis

Umat Islam harus mempelajari Al-Quran dengan etiket yang tepat (adab), mencari pemahaman melalui saluran pembelajaran yang sah. Ketika perbedaan dalam penafsiran muncul, mereka harus ditangani dengan kebijaksanaan dan nasihat yang baik, bukan dengan perdebatan panas.

Ajaran ini melestarikan kesatuan agama dan melindungi komunitas dari sektarianisme yang menghancurkan bangsa-bangsa sebelumnya. Ini menetapkan prinsip bahwa Al-Quran adalah sumber petunjuk, bukan perdebatan.