حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ، حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ، بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ ‏"‏ ‏.‏ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ ‏"‏ فَمَنْ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Sa'id al-Khudri melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Anda akan menapaki jalan yang sama seperti yang diinjak-injak oleh orang-orang sebelum Anda sedikit demi inci dan selangkah demi selangkah sedemikian rupa sehingga jika mereka telah masuk ke dalam lubang kadal, Anda akan mengikuti mereka dalam hal ini juga. Kami berkata: Rasulullah, apakah maksudmu orang Yahudi dan Kristen (dengan kata-katamu)" mereka sebelum kamu"? Dia berkata: Siapa lagi (selain dua kelompok agama itu)?

Comment

Kitab Pengetahuan - Sahih Muslim 2669a

Riwayat ini dari Nabi Muhammad (semoga damai atasnya) berfungsi sebagai peringatan mendalam terhadap peniruan buta bangsa-bangsa sebelumnya dalam penyimpangan dan inovasi mereka. Utusan Allah menggambarkan analogi yang kuat, menunjukkan bahwa umat Muslim akan mengikuti jejak komunitas terdahulu dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga bahkan jika mereka memasuki liang kadal—sebuah metafora untuk hal-hal yang samar dan sepele—Muslim akan menirunya di dalamnya.

Komentar Ilmiah

Progresi "inci demi inci dan langkah demi langkah" menunjukkan penyimpangan bertahap dari jalan yang lurus, di mana inovasi kecil menumpuk hingga terjadi penyimpangan lengkap dari tradisi otentik. Ini mencerminkan pola sejarah wahyu-wahyu terdahulu yang dirusak melalui interpolasi manusia dan asimilasi budaya.

Lubang kadal mewakili mengikuti bangsa-bangsa sebelumnya dalam praktik-praktik mereka yang paling tidak signifikan dan tidak berdasar. Sama seperti liang kadal sempit, gelap, dan tidak penting, begitu pula banyak inovasi yang diadopsi komunitas tanpa dasar agama yang tepat.

Ketika para sahabat bertanya apakah dia merujuk pada Yahudi dan Kristen, konfirmasi Nabi menetapkan bahwa peringatan utama berkaitan dengan Ahli Kitab, yang praktik keagamaannya mengalami perubahan signifikan dari bentuk aslinya. Ini berfungsi sebagai peringatan abadi terhadap adopsi tanpa kritis praktik budaya dan agama asing yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Aplikasi Kontemporer

Para ulama sepanjang sejarah Islam telah menerapkan hadis ini untuk memperingatkan terhadap peniruan buta budaya non-Islam dalam hal keyakinan, ibadah, dan perilaku sosial. Pelestarian identitas Islam memerlukan kepatuhan sadar pada Al-Quran dan Sunnah sambil menghindari asimilasi yang tidak perlu dari praktik-praktik yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Peringatan kenabian ini tetap sangat relevan hari ini, mengingatkan Muslim untuk mengevaluasi semua praktik melalui lensa sumber-sumber Islam otentik daripada mengikuti tren atau tradisi hanya karena mereka populer atau lazim di antara komunitas lain.