حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ، حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِي، صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ ‏"‏ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُرُنِي وَاللَّهِ لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ بِالْفَلاَةِ وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِذَا أَقْبَلَ إِلَىَّ يَمْشِي أَقْبَلْتُ إِلَيْهِ أُهَرْوِلُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Harith b. Kata Suwaid

Saya pergi menemui Abdullah untuk menanyakan tentang kesehatannya karena dia sakit dan dia meriwayatkan kepada kami sebuah hadis Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Dia mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Allah lebih senang dengan taubat hamba-Nya yang beriman daripada orang yang kehilangan binatang menunggangnya membawa makanan dan minuman. Dia tidur (kecewa dengan pemulihannya) dan kemudian bangun dan pergi mencarinya, sampai dia dilanda kehausan. kemudian kembali ke tempat di mana dia pernah berada sebelumnya dan pergi tidur dengan kelelahan dengan benar-benar kelelahan, meletakkan kepalanya di atas tangannya, menunggu kematian. Dan ketika dia bangun, banyak di hadapannya binatang berkudanya dan persediaan makanan dan minumannya. Allah lebih berkenan dengan taubat hamba-Nya daripada pemulihan binatang berkuda ini beserta persediaan (makanan dan minuman).

Comment

Kitab Taubat - Sahih Muslim 2744a

Narasi ini dari Abdullah ibn Mas'ud, yang ditransmisikan melalui kompilasi otoritatif Sahih Muslim, menyajikan analogi yang mendalam yang menggambarkan kesenangan Allah yang sangat besar dalam taubat hamba-hamba-Nya yang beriman. Hadis ini menggunakan skenario duniawi yang nyata untuk menyampaikan realitas spiritual di luar pemahaman manusia.

Analogi Dijelaskan

Musafir mewakili setiap jiwa manusia yang melakukan perjalanan melalui kehidupan. Binatang tunggangannya yang membawa bekal melambangkan modal spiritual dan perbuatan baik yang menopang perjalanan seseorang menuju Allah. Kehilangan menandakan penyimpangan dari jalan yang benar melalui dosa dan ketidaktaatan.

Pencarian yang melelahkan dan keputusasaan mencerminkan penderitaan spiritual dan keputusasaan seorang pendosa yang menyadari pemisahan mereka dari rahmat ilahi. Kelelahan total dan pengunduran diri terhadap kematian menunjukkan keadaan putus asa tertinggi tanpa rahmat Allah.

Rahmat Ilahi Tampak

Pemulihan ajaib binatang dengan semua bekal tetap utuh mewakili penerimaan Allah yang siap terhadap taubat. Sama seperti kelegaan musafir melampaui sekadar pemulihan kerugian material, kesenangan Allah dalam menerima taubat melebihi kegembiraan duniawi terbesar.

Ajaran ini menekankan bahwa tidak peduli seberapa jauh seseorang menyimpang atau seberapa berat dosanya, pintu taubat tetap terbuka. Rahmat Allah mengantisipasi kembalinya pendosa, menunggu dengan kegembiraan yang lebih besar daripada harapan musafir yang putus asa untuk pemulihan.

Wawasan Ilmiah

Komentator klasik mencatat bahwa hadis ini secara khusus menyebutkan "hamba yang beriman," menunjukkan bahwa taubat sejati memerlukan iman yang mendasar. Intensitas analogi - yang melibatkan bekal penopang hidup di medan tandus - menekankan bahwa kerugian spiritual lebih kritis daripada kerugian material.

Para ulama menjelaskan bahwa kesenangan Allah melebihi kegembiraan musafir karena sifat-sifat ilahi beroperasi pada kesempurnaan tertinggi. Hadis ini mendorong taubat segera tanpa putus asa, meyakinkan orang beriman bahwa sambutan Allah melampaui harapan terbesar mereka.