حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ، حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِي، صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ ‏"‏ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُرُنِي وَاللَّهِ لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ بِالْفَلاَةِ وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِذَا أَقْبَلَ إِلَىَّ يَمْشِي أَقْبَلْتُ إِلَيْهِ أُهَرْوِلُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan

Hadis ini telah diriwayatkan tentang otoritas A'mash melalui rantai pemancar lainnya.

Comment

Kitab Taubat - Sahih Muslim 2744 b

Narasi ini dari koleksi Sahih Imam Muslim menyajikan rantai transmisi alternatif (isnad) untuk ajaran inti yang sama, yang merujuk kembali kepada Nabi Muhammad melalui ulama terkemuka A'mash (Sulayman ibn Mihran al-Asadi). Rantai ganda seperti ini memperkuat keaslian dan keandalan tradisi Kenabian.

Dari perspektif ilmiah klasik, variasi isnad ini menunjukkan pelestarian hadis yang teliti. Sahabat yang berbeda mendengar dan menyampaikan ajaran yang sama, yang kemudian menyebar melalui berbagai garis keturunan guru-murid sebelum dikompilasi oleh Imam Muslim. Keragaman dalam rute transmisi ini, sambil mempertahankan makna esensial yang sama, adalah ciri khas tradisi Kenabian yang otentik dan mencerminkan perlindungan Ilahi terhadap Sunnah.

Kandungan hadis ini, seperti yang ditunjukkan oleh penempatannya dalam "Kitab Taubat," berkaitan dengan rahmat Allah yang mendalam terhadap hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Ini menekankan bahwa betapapun besarnya dosa seseorang, kapasitas Allah untuk mengampuni lebih besar, asalkan hamba tersebut menunjukkan penyesalan yang tulus dan komitmen untuk memperbaiki diri.