Apa pendapat Anda tentang kesenangan seseorang yang untanya sarat dengan persediaan makanan dan minuman hilang dan yang bergerak dengan tali hidungnya tertinggal di gurun tanpa air di mana tidak ada makanan atau minuman, dan berbaring berkeliaran untuk mencarinya sampai dia benar-benar kelelahan dan kemudian secara tidak sengaja ia kebetulan melewati batang pohon dan tali hidungnya terjerat di dalamnya dan dia menemukannya terjerat di dalamnya? Dia (menanggapi pertanyaan Nabi Suci) berkata: Rasulullah, dia akan merasa sangat senang. Setelah itu Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda. Demi Allah, Allah lebih senang akan taubat hamba-Nya daripada orang itu (ketika dia menemukan untanya yang hilang).
Kitab Taubat - Sahih Muslim 2746
Narasi ini dari Sahih Muslim menyajikan analogi yang mendalam yang menggambarkan kesenangan Allah yang luar biasa atas taubat hamba-hamba-Nya. Nabi Muhammad (ﷺ) dengan mahir menggunakan skenario duniawi yang nyata untuk menyampaikan realitas spiritual yang luhur.
Analogi Dijelaskan
Unta yang hilang mewakili jiwa yang tersesat yang terpisah dari Pemeliharanya. Perbekalan menandakan nutrisi spiritual dan bimbingan ilahi. Gurun tanpa air melambangkan kekeringan dosa dan jarak dari Allah.
Tali hidung yang tertarik menunjukkan hubungan bawaan yang setiap jiwa pertahankan dengan Penciptanya, bahkan dalam keadaan ketidaktaatan. Kelelahan mencerminkan kelelahan spiritual dan kekosongan yang dialami tanpa hubungan ilahi.
Rahmat Ilahi Diwujudkan
Batang pohon mewakili sarana taubat yang disediakan oleh rahmat Allah. Keterikatan melambangkan momen taubat ketika jiwa kembali kepada Tuhannya. Penemuan mencerminkan kelegaan spiritual dan sukacita kembali kepada Allah.
Pernyataan tegas Nabi "Demi Allah" menekankan kepastian mutlak dari realitas ilahi ini. Kesenangan Allah melebihi bahkan sukacita manusia yang paling intens, menunjukkan belas kasihan-Nya yang tak terbatas dan kesiapan untuk menerima taubat.
Wawasan Ilmiah
Ulama klasik menekankan bahwa hadis ini menghancurkan keputusasaan dan mendorong harapan dalam rahmat ilahi. Ini mengungkapkan bahwa Allah mengharapkan kembalinya kita lebih bersemangat daripada kita mencari-Nya. Kekhususan analogi - menyebutkan perbekalan, kelelahan, dan penemuan tidak sengaja - menunjukkan pengetahuan Allah yang mendetail tentang psikologi manusia dan rahmat-Nya yang disesuaikan.
Narasi ini berfungsi sebagai dorongan abadi bagi para pendosa untuk kembali kepada Tuhan mereka, diyakinkan dengan sambutan yang jauh lebih hangat daripada yang dapat mereka bayangkan.