Ketika Allah menciptakan ciptaan seperti yang Dia ada di atas Takhta, Dia menuliskan dalam Kitab-Nya: Sesungguhnya rahmat-Ku mendominasi murka-Ku.
Kitab Taubat - Sahih Muslim
Referensi Hadis: Sahih Muslim 2751 a
Analisis Teks
Hadis qudsi yang mulia ini menetapkan prinsip dasar rahmat ilahi yang mendahului penciptaan itu sendiri. Frasa "ketika Allah menciptakan makhluk saat Dia berada di atas Arsy" menunjukkan kedaulatan dan transendensi Allah yang abadi, sementara "Dia mencatat dalam Kitab-Nya" merujuk pada Luh Mahfuz (al-Lawh al-Mahfuz) di mana keputusan ilahi dicatat.
Komentar Ilmiah
Pernyataan "Rahmat-Ku mengungguli kemurkaan-Ku" mengungkapkan bahwa rahmat ilahi mencakup semua ciptaan, sementara kemurkaan khusus untuk ketidaktaatan. Para ulama menjelaskan bahwa rahmat adalah atribut utama Allah, mencakup baik orang beriman maupun kafir dalam kehidupan dunia ini, sementara di akhirat menjadi khusus untuk orang beriman.
Ibn al-Qayyim (semoga Allah merahmatinya) menyatakan bahwa hadis ini menunjukkan rahmat Allah mendahului kemarahan-Nya, pengampunan-Nya mendahului hukuman-Nya, dan kebaikan-Nya mendahului keadilan-Nya. Keunggulan rahmat berarti lebih komprehensif, lebih besar dalam jumlah, dan didahulukan dalam tindakan ilahi.
Implikasi Praktis
Ajaran ini harus menanamkan harapan dalam setiap hamba Allah, mendorong mereka untuk bertaubat kepada-Nya dan tidak pernah putus asa dari rahmat ilahi. Ini mengingatkan kita bahwa betapapun besar dosa kita, rahmat Allah lebih besar, asalkan kita bertaubat dengan tulus dan memohon ampunan.
Hadis ini juga mengajarkan kerendahan hati, karena mengingatkan kita bahwa keberadaan kita sendiri adalah tindakan rahmat ilahi, dan keselamatan akhir kita tidak hanya bergantung pada perbuatan kita saja, tetapi pada rahmat Allah yang meliputi yang melampaui semua kekurangan kita.