حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ، - يَعْنِي الْحِزَامِيَّ - عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Allah Yang Maha Mulia berfirman: "Rahmatku melebihi murka-Ku.

Comment

Kitab Taubat - Sahih Muslim

Referensi Hadis: Sahih Muslim 2751 b

Rahmat dan Murka Ilahi

Tradisi suci (hadis qudsi) ini mengungkapkan sifat dasar atribut Allah, menunjukkan bahwa rahmat-Nya meliputi segala sesuatu dan mendahului murka-Nya. Keunggulan rahmat ilahi atas murka menandakan bahwa sifat penyayang Allah adalah utama dan dominan dalam perlakuan-Nya terhadap ciptaan.

Komentar Ulama

Ibn al-Qayyim (semoga Allah merahmatinya) menjelaskan bahwa hadis ini menunjukkan keluasan rahmat Allah, yang merangkul segala sesuatu dan mendahului kemarahan-Nya. Al-Ghazali mencatat bahwa keunggulan rahmat atas murka ini harus menginspirasi harapan dalam diri orang beriman dan mendorong mereka untuk bertaubat kepada Allah.

Rahmat Allah tidak hanya setara dengan murka-Nya tetapi melebihinya dalam kuantitas, kualitas, dan manifestasi. Pemahaman ini membentuk dasar untuk doktrin belas kasih ilahi dalam teologi Islam dan memberikan fondasi teologis untuk penerimaan taubat.

Implikasi Praktis

Ajaran ini harus menanamkan harapan dalam hati para pendosa dan mendorong mereka untuk mencari pengampunan, mengetahui bahwa rahmat Allah lebih besar daripada dosa apa pun. Ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi orang beriman untuk mewujudkan rahmat dalam perilaku mereka sendiri, mengikuti contoh ilahi.

Keunggulan rahmat atas murka menunjukkan kebijaksanaan tertinggi Allah dalam penciptaan dan keinginan-Nya untuk kesejahteraan hamba-hamba-Nya di dunia dan akhirat.