Sesungguhnya ada seratus (bagian) rahmat bagi Allah, dan itu adalah salah satu bagian dari rahmat ini yang dengannya ada saling mengasihi antara umat dan sembilan puluh sembilan yang disediakan untuk hari kiamat.
Kitab Taubat - Sahih Muslim 2753 a
Komentar ini mengkaji hadis mendalam dari Sahih Muslim mengenai rahmat ilahi Allah, menawarkan perspektif ilmiah Islam tradisional tentang makna dan implikasinya.
Sifat Rahmat Ilahi
Rahmat Allah digambarkan terbagi menjadi seratus bagian, dengan hanya satu bagian yang turun kepada ciptaan dalam kehidupan duniawi ini. Bagian tunggal ini menopang semua ciptaan, menumbuhkan cinta antar makhluk, dan mempertahankan tatanan kosmik.
Deskripsi numerik tidak boleh dipahami secara harfiah sebagai kuantifikasi terbatas, melainkan sebagai sarana untuk membantu pemahaman manusia menangkap keluasan sifat rahmat Allah (Ar-Rahman).
Rahmat Duniawi vs Rahmat Abadi
Bagian tunggal rahmat yang terwujud di dunia ini menciptakan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak, kebaikan di antara orang asing, dan belas kasihan di seluruh ciptaan. Namun ini hanyalah sebagian kecil dari apa yang menanti orang beriman.
Sembilan puluh sembilan bagian yang disisihkan untuk Hari Kebangkitan menunjukkan bahwa manifestasi utama rahmat ilahi adalah eskatologis - dimaksudkan untuk keselamatan dan kenyamanan utama orang beriman di akhirat.
Wawasan Ilmiah
Para ulama klasik mencatat bahwa jika bagian kecil rahmat ini dapat menciptakan cinta dan belas kasihan yang begitu mendalam di dunia ini, maka rahmat penuh di akhirat berada di luar imajinasi dan pemahaman manusia.
Hadis ini berfungsi sebagai peringatan dan penghiburan: peringatan bahwa rahmat duniawi terbatas dibandingkan dengan apa yang menanti, dan penghiburan bahwa rahmat utama Allah jauh melebihi apa yang kita alami di tempat tinggal sementara ini.
Implikasi Praktis
Mengakui bahwa semua belas kasihan duniawi berasal dari rahmat ilahi seharusnya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah dan mendorong kita untuk menjadi saluran rahmat ini kepada orang lain.
Pemahaman ini juga seharusnya meningkatkan harapan kita akan pengampunan Allah dan memperbesar aspirasi kita untuk rahmat utama yang disediakan bagi orang beriman di akhirat.