حَدَّثَنِي أَبُو الرَّبِيعِ الْعَتَكِيُّ، وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ - وَاللَّفْظُ لأَبِي الرَّبِيعِ - قَالاَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، - وَهُوَ ابْنُ زَيْدٍ - حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ كَانَ لِسُلَيْمَانَ سِتُّونَ امْرَأَةً فَقَالَ لأَطُوفَنَّ عَلَيْهِنَّ اللَّيْلَةَ فَتَحْمِلُ كُلُّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ فَتَلِدُ كُلُّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ غُلاَمًا فَارِسًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَمْ تَحْمِلْ مِنْهُنَّ إِلاَّ وَاحِدَةٌ فَوَلَدَتْ نِصْفَ إِنْسَانٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ لَوْ كَانَ اسْتَثْنَى لَوَلَدَتْ كُلُّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ غُلاَمًا فَارِسًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Hadis ini telah diriwayatkan pada otoritas Abu Zinad dengan rantai pemancar yang sama dengan variasi (kata-kata ini)

"Masing-masing dari mereka melahirkan seorang anak, yang akan berjuang untuk jalan Allah."

Comment

Teks & Konteks Hadis

Pernyataan "Setiap dari mereka melahirkan seorang anak, yang akan berjuang di jalan Allah" adalah bagian dari hadis dari Sahih Muslim, khususnya dalam Kitab Sumpah (Kitab al-Aiman). Narasi ini menggambarkan pahala dan status yang besar bagi wanita yang sabar menanggung kesulitan dan tetap teguh dalam iman mereka, dengan keturunan mereka menjadi pejuang yang saleh untuk tujuan Allah.

Komentar Ilmiah (Tafsir)

Ulama klasik menjelaskan bahwa hadis ini menyoroti kedudukan spiritual yang mendalam dari wanita yang saleh. Keteguhan mereka dan pengasuhan anak yang saleh dianggap sebagai bentuk jihad. Frasa "berjuang di jalan Allah" (qatala fi sabil Allah) menandakan bukan hanya pertempuran fisik tetapi mencakup semua bentuk perjuangan untuk keridhaan Allah, termasuk perjuangan spiritual, membela iman, dan menegakkan keadilan.

Ibn Hajar al-Asqalani mencatat bahwa deskripsi seperti itu menunjukkan bagaimana kesalehan seorang ibu secara langsung mempengaruhi keturunannya, menciptakan warisan iman. "Anak" yang disebutkan mewakili keturunan yang saleh yang berkontribusi pada kekuatan dan pelestarian komunitas Muslim.

Implikasi Hukum & Spiritual

Narasi ini menetapkan bahwa peran wanita dalam membina generasi masa depan yang beriman diberi pahala secara ilahi setara dengan jihad militer dalam hal pahala. Al-Nawawi berkomentar bahwa wanita seperti itu mencapai pahala syuhada tanpa harus mati dalam pertempuran, menekankan nilai spiritual keibuan dalam Islam.

Hadis ini juga menggambarkan pandangan holistik Islam tentang ibadah, di mana tugas domestik dan pengasuhan anak, ketika dilakukan dengan niat yang saleh, menjadi tindakan ibadah yang setara dengan bentuk-bentuk tertinggi pelayanan agama.