حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، ح وَحَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ، ح وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى، حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ، ح وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ، بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ، كُلُّهُمْ عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ، فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ - وَاللَّفْظُ لَهُ - حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، حَدَّثَنَا التَّيْمِيُّ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِينُ وَإِذَا أَصْحَابُ الْجَدِّ مَحْبُوسُونَ إِلاَّ أَصْحَابَ النَّارِ فَقَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ وَقُمْتُ عَلَى بَابِ النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Usama b. Zaid melaporkan bahwa Rasulullah (saw) berkata

Saya berdiri di depan pintu Firdaus dan saya menemukan bahwa sebagian besar dari mereka yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin dan orang-orang kaya ditahan untuk masuk ke dalamnya. Penghuni Neraka diperintahkan untuk masuk ke Neraka, dan aku berdiri di atas pintu Api dan mayoritas di antara mereka yang masuk ke sana adalah wanita.

Comment

Kitab Tradisi yang Melelehkan Hati

Sahih Muslim 2736

Teks Hadis

"Saya berdiri di pintu Surga dan saya menemukan bahwa mayoritas besar dari mereka yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin dan orang-orang kaya ditahan untuk masuk ke dalamnya. Penghuni Neraka diperintahkan untuk masuk ke Neraka, dan saya berdiri di pintu Api dan mayoritas di antara mereka yang masuk ke sana adalah wanita."

Komentar Ilmiah

Tradisi ini, yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad (semoga damai besertanya), mengungkapkan realitas spiritual yang mendalam mengenai Akhirat. Dominasi orang miskin yang masuk Surga berfungsi sebagai pengingat keras bahwa kekayaan duniawi sering menjadi penghalang antara hamba dan Tuhannya, menumbuhkan kesombongan dan pengabaian kewajiban agama.

Orang kaya ditahan bukan karena kekayaan mereka sendiri, tetapi karena kegagalan mereka dalam memenuhi hak-hak Allah atas harta mereka - yaitu zakat dan pengeluaran amal. Kemiskinan, ketika ditanggung dengan kesabaran dan kepuasan, menjadi sarana pemurnian spiritual dan peningkatan derajat di hadapan Allah.

Mengenai wanita yang membentuk mayoritas di Neraka, para ulama menjelaskan bahwa ini merujuk pada wanita-wanita yang tidak bersyukur kepada suami mereka dan mengabaikan kewajiban agama mereka. Ketidaksyukuran (kufr) mereka di sini bukan berarti ketidakpercayaan, melainkan kegagalan untuk mengenali dan menghargai perlakuan baik. Ini berfungsi sebagai peringatan serius bagi wanita untuk menyempurnakan iman mereka dan memenuhi tanggung jawab domestik dan agama mereka.

Pelajaran Spiritual

Kekayaan adalah ujian yang membutuhkan rasa syukur dan pemenuhan kewajiban keuangan yang tepat.

Kemiskinan bisa menjadi berkah ketika disertai dengan kesabaran dan kepuasan.

Wanita harus sangat berhati-hati terhadap ketidaksyukuran dan kelalaian dalam urusan agama.

Hadis ini memotivasi introspeksi diri dan reformasi sebelum Hari Akhir.