حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، ح وَحَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ، ح وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى، حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ، ح وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ، بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ، كُلُّهُمْ عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ، فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ - وَاللَّفْظُ لَهُ - حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، حَدَّثَنَا التَّيْمِيُّ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِينُ وَإِذَا أَصْحَابُ الْجَدِّ مَحْبُوسُونَ إِلاَّ أَصْحَابَ النَّارِ فَقَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ وَقُمْتُ عَلَى بَابِ النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Sa'id Khudri melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Dunia ini manis dan hijau (memikat) dan sesungguhnya Allah akan menempatkan kamu sebagai wakil di dalamnya untuk melihat bagaimana kamu bertindak. Maka hindarilah daya pikat wanita: sesungguhnya pengadilan pertama bagi orang-orang Isra'il disebabkan oleh wanita. Dan dalam hadis yang disampaikan atas otoritas Ibnu Bashshar kata-katanya adalah: "Sehingga Dia akan melihat bagaimana kamu bertindak."

Comment

Kitab Tradisi yang Melelehkan Hati

Sahih Muslim 2742

Analisis Teks

Tradisi ini menyajikan dunia sebagai "manis dan hijau" - menunjukkan kenikmatan dan daya tarik sementara yang dapat mengalihkan hati dari tujuannya yang utama. Frasa "Allah akan menempatkan kamu sebagai khalifah" menetapkan peran manusia sebagai wali (khulafa') yang bertanggung jawab atas pengelolaan ciptaan.

Bacaan varian "Agar Dia melihat bagaimana kamu bertindak" menekankan pengamatan ilahi terhadap perilaku manusia, mengingatkan orang beriman akan pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Melihat.

Komentar Spiritual

Peringatan terhadap daya tarik wanita tidak merujuk pada pernikahan itu sendiri - yang merupakan sunnah - tetapi pada pandangan yang tidak pantas, hubungan terlarang, dan keterikatan berlebihan yang mengalihkan dari Allah. Referensi kepada Banu Isra'il berfungsi sebagai peringatan sejarah dari bangsa-bangsa sebelumnya yang jatuh melalui godaan serupa.

Para ulama menafsirkan ini sebagai arahan bagi orang beriman untuk menjaga keseimbangan: menikmati kenikmatan yang diizinkan sambil menjaga hati terikat pada Yang Kekal daripada yang sementara.

Aplikasi Praktis

Turunkan pandangan dari pemandangan yang tidak sah dan jagalah aurat. Penuhi hak-hak pernikahan dengan kemurnian dan kesederhanaan. Ingatlah bahwa setiap kenikmatan di dunia ini adalah ujian rasa syukur dan pengendalian diri. Orang beriman sejati menggunakan berkah duniawi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan sebagai tujuan itu sendiri.