Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengunjungi saya dalam keadaan sakit yang membawa saya mendekati kematian pada tahun Haji-ul-Wada'. Aku berkata: Rasulullah, engkau dapat melihat dengan baik penderitaan yang menderitaku dan aku adalah seorang pria yang memiliki kekayaan, dan tidak ada yang mewarisi aku kecuali hanya satu anak perempuan. Haruskah saya memberikan dua pertiga dari properti saya sebagai Sadaqa? Dia berkata: Tidak. Aku berkata: Haruskah aku memberikan setengah (dari hartaku) sebagai Sadaqa? Dia berkata: Tidak. Dia (lebih lanjut) berkata: Berikanlah sepertiga (dalam sedekah) dan itu sudah cukup. Meninggalkan ahli waris Anda kaya lebih baik daripada meninggalkan mereka miskin, mengemis dari orang-orang; bahwa kamu tidak akan pernah mengeluarkan biaya untuk mencari keridhaan Allah, tetapi kamu akan dihargai untuk itu, bahkan untuk sepotong makanan yang kamu masukkan ke dalam mulut istrimu. Aku berkata: Rasulullah. apakah saya akan selamat dari teman-teman saya? Dia (Nabi Suci) bersabda: Jika kamu selamat dari mereka, maka lakukanlah perbuatan seperti itu dengan cara kamu mencari keridhaan Allah, tetapi kamu akan meningkat dalam status (dalam agama) dan prestisemu; Anda dapat bertahan hidup sehingga orang akan mendapat manfaat dari Anda, dan orang lain akan dirugikan oleh Anda. (Nabi) lebih lanjut bersabda: Allah, lengkapi bagi para sahabatku migrasi mereka, dan jangan menyebabkan mereka berbalik di tumit mereka. Sa'd b. Namun, Khaula sangat disayangkan. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) merasa berduka karena dia telah meninggal di Mekah.
Kitab Wasiat - Sahih Muslim 1628a
Utusan Allah (ﷺ) mengunjungi saya dalam sakit saya yang membawa saya hampir mati pada tahun Hajjat-ul-Wada' (Haji Perpisahan). Saya berkata: Utusan Allah, Anda dapat melihat dengan jelas rasa sakit yang saya derita dan saya adalah seorang yang memiliki kekayaan, dan tidak ada yang mewarisi saya kecuali hanya satu putri. Haruskah saya memberikan dua pertiga dari harta saya sebagai sedekah? Dia berkata: Tidak. Saya berkata: Haruskah saya memberikan setengah (dari harta saya) sebagai sedekah? Dia berkata: Tidak. Dia (lebih lanjut) berkata: Berikan sepertiga (dalam sedekah) dan itu sudah cukup. Meninggalkan ahli waris Anda dalam keadaan kaya lebih baik daripada meninggalkan mereka miskin, meminta-minta dari orang lain; bahwa Anda tidak akan pernah mengeluarkan biaya untuk mencari keridhaan Allah, tetapi Anda akan diberi pahala karenanya, bahkan untuk sesuap makanan yang Anda masukkan ke mulut istri Anda. Saya berkata: Utusan Allah, apakah saya akan bertahan hidup dari sahabat-sahabat saya? Dia (Nabi Suci) berkata: Jika Anda bertahan hidup dari mereka, maka lakukanlah perbuatan yang dengannya Anda mencari keridhaan Allah, tetapi Anda akan meningkatkan status (dalam agama) dan prestise Anda; Anda mungkin bertahan hidup sehingga orang-orang akan mendapat manfaat dari Anda, dan orang lain akan dirugikan oleh Anda. (Nabi Suci) lebih lanjut berkata: Ya Allah, sempurnakan bagi Sahabat-sahabat saya migrasi mereka, dan jangan membuat mereka berbalik ke belakang. Namun, Sa'd b. Khaula tidak beruntung. Utusan Allah (ﷺ) merasa sedih atasnya karena dia telah meninggal di Mekah.
Komentar tentang Batasan Wasiat
Pembatasan Nabi terhadap wasiat amal hingga sepertiga menetapkan prinsip dasar dalam hukum waris Islam. Pembatasan ini menyeimbangkan hak ahli waris dengan keinginan untuk amal pascakematian, memastikan ahli waris tidak menjadi miskin sambil memungkinkan pemberian sukarela.
Kebijaksanaan di Balik Batasan Sepertiga
"Meninggalkan ahli waris Anda dalam keadaan kaya lebih baik daripada meninggalkan mereka miskin" menunjukkan penekanan Islam pada pemeliharaan kesejahteraan keluarga. Nabi menyadari bahwa amal yang berlebihan dapat merugikan tanggungan, bertentangan dengan semangat kebajikan Islam yang seharusnya menguntungkan daripada merugikan.
Pahala Menyeluruh untuk Pengeluaran yang Benar
Pernyataan Nabi bahwa bahkan memberi makan istri seseorang membawa pahala ilahi memperluas konsep amal di luar sumbangan formal. Ini mengajarkan bahwa semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat murni, termasuk memenuhi kewajiban keluarga, adalah bentuk ibadah.
Kebijaksanaan Ilahi dalam Masa Hidup
Tanggapan Nabi tentang kemungkinan bertahan hidup menggambarkan bahwa kehidupan yang diperpanjang memberikan peluang untuk peningkatan perbuatan baik dan elevasi spiritual. Keberadaan berkelanjutan seorang mukmin dapat menguntungkan orang lain melalui pengetahuan, bimbingan, dan teladan yang baik.
Konteks Sejarah dan Kasih Sayang
Penyebutan kematian Sa'd bin Khaula yang tidak beruntung di Mekah mengungkapkan kepedulian mendalam Nabi terhadap keadaan spiritual sahabat-sahabatnya. Ini menunjukkan pentingnya meninggal dalam keadaan taat dan perawatan kebapakan Nabi terhadap komunitasnya.