حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، وَابْنُ، بَشَّارٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ قَتَادَةَ، قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَقِيقٍ كَانَ عُثْمَانُ يَنْهَى عَنِ الْمُتْعَةِ، وَكَانَ، عَلِيٌّ يَأْمُرُ بِهَا فَقَالَ عُثْمَانُ لِعَلِيٍّ كَلِمَةً ثُمَّ قَالَ عَلِيٌّ لَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّا قَدْ تَمَتَّعْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ أَجَلْ وَلَكِنَّا كُنَّا خَائِفِينَ ‏.‏
Terjemahan
Imran b. Husain melaporkan

Aku meriwayatkan kepadamu sebuah hadits yang dengannya Allah akan memberi manfaat kepadamu (dan haditsnya adalah) bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menggabungkan haji dan 'umra, dan dia tidak melarang (kombinasi ini) sampai dia meninggal. (Selain itu) tidak ada yang diturunkan dalam Al-Qur'an yang melarangnya. Dan saya selalu diberkati sampai saya dicap dan kemudian itu (berkah) ditinggalkan. Saya kemudian meninggalkan branding dan itu (berkah dipulihkan).