حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ حُجَيْرٍ، عَنْ طَاوُسٍ، قَالَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ لِي مُعَاوِيَةُ أَعَلِمْتَ أَنِّي قَصَّرْتُ مِنْ رَأْسِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عِنْدَ الْمَرْوَةِ بِمِشْقَصٍ فَقُلْتُ لَهُ لاَ أَعْلَمُ هَذَا إِلاَّ حُجَّةً عَلَيْكَ ‏.‏
Terjemahan
Abd Nadra melaporkan

Ketika saya berada di perusahaan Jibir, seseorang datang dan berkata: Ada perbedaan pendapat antara Ibnu Abbas dan Ibnu Zubair tentang dua Mut'a (manfaat, Tamattul dalam haji dan pernikahan sementara dengan wanita), lalu jibir berkata: Kami telah melakukan ini selama hidup Rasulullah (saw) dan kemudian 'Umar melarang kami untuk melakukannya, dan kami tidak pernah menggunakan mereka.