حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، قَالاَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سُلَيْمَانَ الأَحْوَلِ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ كَانَ النَّاسُ يَنْصَرِفُونَ فِي كُلِّ وَجْهٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ لاَ يَنْفِرَنَّ أَحَدٌ حَتَّى يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِ بِالْبَيْتِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ زُهَيْرٌ يَنْصَرِفُونَ كُلَّ وَجْهٍ ‏.‏ وَلَمْ يَقُلْ فِي ‏.‏
Terjemahan
'Aisyah (Allah ridha kepadanya) melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) cenderung melakukan dengan Safiyyah apa yang seorang pria merasa cenderung untuk dilakukan dengan istrinya. Mereka mengatakan

Rasulullah, dia telah memasuki keadaan haid, dan kemudian dia berkata: (Baiklah) dia akan menahan kami. Mereka (istri-istrinya) berkata: Rasulullah, dia melakukan Tawaf Ziyara (Tawaf Ifada) pada hari Nahr. Setelah itu dia berkata: Maka dia harus pergi bersamamu