حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ، - يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيَّ - عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ، عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ، عَنْ عَمِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لأَهْلِهَا وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ وَإِنِّي دَعَوْتُ فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا بِمِثْلَىْ مَا دَعَا بِهِ إِبْرَاهِيمُ لأَهْلِ مَكَّةَ " .
Terjemahan
Abu Huraira (Allah berkenan kepadanya) melaporkan bahwa ketika orang-orang melihat buah pertama (musim atau perkebunan) mereka membawanya kepada Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم). Ketika dia menerimanya, dia berkata
Ya Allah, berkatilah kami dalam buah-buahan kami; dan berkatilah kami di kota kami; dan berkatilah kami dalam sa kami dan berkatilah kami dalam kekacauan kami. Ya Allah, Ibrahim adalah hamba-Mu, sahabat-Mu, dan rasul-Mu; dan aku adalah hamba-Mu dan rasul-Mu. Dia (Ibrahim) berdoa kepada-Mu untuk (menghujani rahmat ke atas) Mekah, dan aku berdoa kepada-Mu untuk Madinah sama seperti dia berdoa kepada-Mu untuk Mekah, dan sejenisnya sebagai tambahan. Dia kemudian akan memanggil anak bungsu dan memberinya buah-buahan ini.