' Alī bin Hujr as-Sa'dī meriwayatkan kepada kami, Alī bin Mushir meriwayatkan kepada kami, Muhammad bin Qays il-Asadī memberitahukan kepada kami, tentang kewibawaan Alī ibn Rabī'at al-Asadī, tentang otoritas al-Mughīrat ibn Shu'bah, tentang otoritas Nabi, shallallahu dan berkah kepadanya riwayat serupa, namun dia tidak menyebutkan kata-kata 'Sesungguhnya dusta atas saya tidak seperti kebohongan atas orang lain'.
Pendahuluan - Sahih Muslim 4 b
Riwayat ini dari Alī bin Hujr as-Sa'dī melalui rantai Alī bin Mushir, Muhammad bin Qays, Alī ibn Rabī'at al-Asadī, dan al-Mughīrat ibn Shu'bah melaporkan tradisi kenabian yang serupa dengan riwayat lain mengenai larangan mengaitkan pernyataan palsu kepada Rasulullah (semoga damai menyertainya).
Analisis Teks
Perawi secara eksplisit mencatat penghilangan frasa "Sesungguhnya dusta atasku tidak seperti dusta atas siapa pun," menunjukkan praktik transmisi yang hati-hati dan ketelitian ilmiah dalam membedakan antara versi hadis yang lengkap dan tidak lengkap.
Ini menunjukkan metodologi yang teliti dari para ulama hadis awal dalam melestarikan kata-kata tepat dari tradisi kenabian, bahkan saat melaporkan riwayat serupa dengan variasi kecil.
Implikasi Hukum dan Teologis
Meskipun frasa dihilangkan, pesan inti tetap utuh: mengaitkan pernyataan palsu kepada Nabi (semoga damai menyertainya) merupakan dosa besar, sebagaimana ditetapkan melalui banyak rantai transmisi otentik dalam Sahih Muslim dan koleksi kanonik lainnya.
Para ulama menekankan bahwa bahkan tanpa perbandingan spesifik, larangan tetap mutlak karena posisi unik Nabi sebagai utusan terakhir dan kebutuhan untuk melestarikan kemurnian ajaran Islam dari pemalsuan.
Evaluasi Rantai Transmisi
Isnad menampilkan perawi yang andal, termasuk al-Mughīrat ibn Shu'bah, seorang Sahabat terkemuka yang dikenal karena banyak transmisinya, dan perawi berikutnya dalam rantai diakui sebagai terpercaya oleh ulama klasik kritik hadis.
Riwayat varian semacam ini berfungsi untuk memperkuat keaslian keseluruhan hadis melalui banyak rantai independen, sambil juga memberikan wawasan tentang proses verifikasi ketat yang digunakan oleh ulama Muslim awal.