'Aku sedang duduk di dekat al-Qāsim bin Ubayd Allah dan Yahyā bin Sa'īd [bin Qays al-Madanī al-Qāḍī], ketika Yahyā berkata kepada al-Qāsim: 'Oh Abā Muhammad! Sesungguhnya sangat berbahaya bagi orang-orang seperti kalian untuk ditanya tentang sesuatu dari urusan Dīn ini, dan kemudian pengetahuan tentang hal itu tidak ditemukan dalam diri kalian, dan tidak ada kelegaan [dalam bentuk jawaban]' -atau- '... pengetahuan dan tidak ada artikulasi'. Jadi al-Qāsim berkata [kepada Yahyā bin Sa'īd]: 'Dari mana asalnya?' [Yahyā] berkata: 'Itu karena engkau adalah putra dari dua Imam bimbingan – keturunan Abu Bakar dan Umar.' [al-Qāsim] berkata kepadanya: 'Lebih berbahaya dari itu, menurut siapa pun yang merenungkan tentang Allah, adalah berbicara tanpa pengetahuan atau mengambil [Ḥadīth] dari seseorang yang tidak dapat dipercaya'. [Abū Aqīl] berkata: 'Jadi [Yahyā bin Sa'īd] diam dan tidak menanggapinya'.