أَخْبَرَنَا قُرَيْشُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالَ أَنْبَأَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ، قَالَ أَنْبَأَنَا الْحُسَيْنُ، قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنِ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالنَّقِيرِ وَالْمُزَفَّتِ .
Terjemahan
Thumamah bin Hazn Al-Qushairi mengatakan
"Saya bertemu dengan 'Aishah dan bertanya kepadanya tentang Nabidh. Dia berkata: 'Delegasi 'Abdul-Qais datang kepada Rasulullah [SAW] dan bertanya kepadanya di bejana apa yang harus mereka rendam (buah-buahan - untuk membuat Nabidh). Nabi [SAW] melarang mereka untuk merendam (buah-buahan) di Ad-Dubba' (labu), An-Naqir, Al-Muqayyar, dan Al-Hantam.'"