أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُصَفَّى بْنِ بُهْلُولٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ حَرْبٍ، عَنِ الزُّبَيْدِيِّ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدًا، يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْمُلاَمَسَةِ وَالْمُنَابَذَةِ وَالْمُلاَمَسَةُ أَنْ يَتَبَايَعَ الرَّجُلاَنِ بِالثَّوْبَيْنِ تَحْتَ اللَّيْلِ يَلْمِسُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمَا ثَوْبَ صَاحِبِهِ بِيَدِهِ وَالْمُنَابَذَةُ أَنْ يَنْبِذَ الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ الثَّوْبَ وَيَنْبُذَ الآخَرُ إِلَيْهِ الثَّوْبَ فَيَتَبَايَعَا عَلَى ذَلِكَ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan dari Hafs bin 'Asim, dari Abu Hurairah bahwa Nabi melarang dua anak melakukan transaksi

Munabadhah dan Mulamasha. Dan dia berkata bahwa Mulamasah berarti ketika satu orang berkata kepada yang lain: “Aku akan menjual pakaianku untuk pakaianmu,” dan tidak satu pun dari mereka melihat pakaian yang lain, melainkan dia hanya menyentuhnya. Dan Munabadha adalah ketika dia berkata: “Aku akan membuang apa yang aku miliki dan kamu membuang apa yang kamu miliki,” sehingga mereka membeli satu sama lain, dan tidak satu pun dari mereka tahu berapa banyak yang dimiliki yang lain, dan seterusnya.