أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرٍ، قَالَ حَدَّثَنَا حَبَّانُ، قَالَ حَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ زَرِيرٍ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ طَرَفَةَ، عَنْ جَدِّهِ، عَرْفَجَةَ بْنِ أَسْعَدَ أَنَّهُ أُصِيبَ أَنْفُهُ يَوْمَ الْكُلاَبِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَاتَّخَذَ أَنْفًا مِنْ وَرِقٍ فَأَنْتَنَ عَلَيْهِ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَتَّخِذَ أَنْفًا مِنْ ذَهَبٍ .
Salin
Itu diceritakan dari 'Abdur-Rahman bin Tarafah, dari 'Arafat bin As'ad bin Karib, yang adalah kakeknya- mengatakan bahwa dia melihat kakeknya, dan dia berkata
“Hidungnya telah dipotong pada pertempuran Al-Kulab selama Jahiliyah, jadi dia memakai hidung yang terbuat dari perak, tetapi hidungnya mulai membusuk, jadi Nabi [SAW] menyuruhnya untuk memakai hidung yang terbuat dari emas.”