حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ، قَالَ: سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ، يَقُولُ: أَلَسْتُمْ فِي طَعَامٍ وَشَرَابٍ مَا شِئِتُمْ؟ لَقَدْ رَأَيْتُ نَبِيَّكُمْ صلى الله عليه وسلم، وَمَا يَجِدُ مِنَ الدَّقَلِ، مَا يَمْلأُ بَطْنَهُ.
Terjemahan
Nawfal ibn lyas al-Hudhali dijo
“Abd ar-Rahman ibn 'Awf adalah teman meja kami, dan dia adalah teman meja yang sangat baik! Setelah dia kembali dari perjalanan bersama kami suatu hari, kami memasuki rumahnya. Kemudian dia masuk ke dalam dan melakukan ritual wudhu utama, dan keluar lagi. Kami membawa sebuah wadah berisi roti dan daging, dan ketika disajikan, Abdurrahman menangis, maka aku berkata: “Wahai Abu Muhammad, apa yang membuatmu menangis?” Dia menjawab, “Rasulullah -Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian- telah mati. Ketika dia masih hidup, dia dan orang-orang di rumahnya bahkan tidak makan roti barley mereka. Tetapi saya tidak berpikir keadaan [nyaman] kami lebih baik bagi kami.”