حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، وَبِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ، قَالا: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلاقَةَ، عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ، قَالَ: صَلَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ، فَقِيلَ لَهُ: أَتَتَكَلَّفُ هَذَا، وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: أَفَلا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا.
Salin
Juga diberitakan dari Abu Huraira, semoga Allah berkenan kepadanya bahwa
Rasulullah -ṣallallallāhu 'alaihi wa sallam- berdiri untuk melaksanakan shalat sampai kakinya mulai membengkak, maka dia akan ditanya: “Wahai Rasulullah, haruskah kamu melakukan ini, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa kamu yang dulu dan dosamu yang terakhir?” Dia menjawab: “Bukankah aku akan menjadi hamba yang bersyukur?”