حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، وَبِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ، قَالا‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلاقَةَ، عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ، قَالَ‏:‏ صَلَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ، فَقِيلَ لَهُ‏:‏ أَتَتَكَلَّفُ هَذَا، وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ أَفَلا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا‏.‏
Salin
Zaid ibn Khalid al-Jahuhani dijo

“Bertekad untuk merenungkan ritual shalat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan sungguh-sungguh, karena aku meletakkan kepalaku di depan pintunya atau [pintu masuk] tenda rambutnya. Rasulullah -Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian- kemudian melakukan dua siklus shalat ritual yang cepat. Setelah ini dia melakukan dua siklus panjang, panjang, panjang. Kemudian dia melakukan dua siklus yang lebih pendek dari dua sebelumnya. Kemudian dia melakukan dua siklus yang lebih pendek dari dua yang sebelumnya. Kemudian dia melakukan dua siklus yang lebih pendek dari dua yang mendahuluinya. Kemudian dia melakukan dua siklus yang lebih pendek dari dua yang sebelumnya. Akhirnya dia melakukan siklus bernomor tunggal, yang bertambah menjadi total tiga belas siklus.