حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، وَبِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ، قَالا‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلاقَةَ، عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ، قَالَ‏:‏ صَلَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ، فَقِيلَ لَهُ‏:‏ أَتَتَكَلَّفُ هَذَا، وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ أَفَلا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا‏.‏
Salin
Abdullah bin Shaqiq berkata

“Saya bertanya kepada 'Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu- tentang shalat sukarela Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan dia berkata: 'Dia menghabiskan malam yang panjang untuk melakukan shalat sambil berdiri, dan malam yang panjang sambil duduk, jadi jika dia membaca Al-Qur'an sambil berdiri, dia akan membungkuk dan sujud dari posisi berdiri, dan jika dia membaca sambil duduk, dia akan membungkuk dan sujud dari posisi berdiri, dan jika dia membaca sambil duduk, dia akan membungkuk dan sujud. dan bersujudlah dari posisi duduk.”