حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدَةُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ إِنْ كُنَّا آلَ مُحَمَّدٍ نَمْكُثُ شَهْرًا مَا نَسْتَوْقِدُ بِنَارٍ إِنْ هُوَ إِلاَّ الْمَاءُ وَالتَّمْرُ . قَالَ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ .
Salin
Anas menceritakan bahwa Rasulullah saw berkata
“Sesungguhnya aku takut demi Allah, yang tidak ada yang takut, dan aku telah dirugikan demi Allah, sehingga tidak ada seorangpun yang dirugikan. Tiga puluh hari dan malam telah berlalu di hadapanku, dan tidak ada makanan bersama Bilal dan aku memaksakan sesuatu dengan hati untuk dimakan, kecuali apa yang Bilal bisa sembunyikan di bawah ketiaknya. Hadis ini mengacu pada saat Nabi SAW keluar melarikan diri dari Mekah dan Bilal bersamanya. Satu-satunya makanan yang dimiliki Bilãl adalah apa yang bisa dia bawa di bawah lengannya.