“Seseorang menceritakan kepada saya bahwa dia mendengar 'ali bin abi Thalib berkata: 'Saya keluar pada hari yang dingin dari rumah Rasulullah s.a.w. Saya telah mengambil kulit kecokelatan, dan saya merobeknya di tengah, dan meletakkannya di leher saya, dan membungkus bagian tengah saya, mengikatnya dengan daun telapak tangan. Saya sangat lapar, dan jika ada makanan di rumah Rasulullah (s.a.w), saya akan memakannya. Aku pergi mencari sesuatu. Saya melewati seorang Yahudi di propertinya mengambil air (dari sumur) dengan katrol. Aku melihatnya dari celah di pagar. Beliau berkata: “Apa yang salah denganmu wahai Arab1 Apakah kamu ingin mendapatkan kencan untuk setiap ember?” Saya berkata: “Ya. Buka pintunya agar aku bisa masuk.” Dia membuka pintu, saya masuk dan dia memberi saya embernya. Kemudian untuk setiap ember yang saya tarik, dia akan memberi saya tanggal, sampai ketika itu cukup bagi saya. Saya meletakkan embernya dan berkata: “Saya pikir saya sudah cukup makan” lalu saya mengambil air untuk meminumnya. Kemudian saya datang ke Masjid dan menemukan Rasulullah (s.a.w) di dalamnya.”