حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدَةُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ إِنْ كُنَّا آلَ مُحَمَّدٍ نَمْكُثُ شَهْرًا مَا نَسْتَوْقِدُ بِنَارٍ إِنْ هُوَ إِلاَّ الْمَاءُ وَالتَّمْرُ ‏.‏ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ ‏.‏
Terjemahan
Jabir bin Abdullah menceritakan

“Rasulullah (saw) mengutus kami, dan ada tiga ratus dari kami. Kami membawa perbekalan kami di pundak kami. Kemudian perbekalan kami habis sehingga setiap orang di antara kami hanya bisa makan satu kurma per hari.” Dikatakan kepadanya: “Wahai Abu Abdullah! Bagaimana bisa satu kencan cukup untuk seorang pria?” Dia berkata: “Kami menyadari nilainya ketika kami bahkan tidak memilikinya. Kemudian kami sampai di laut di mana kami melihat seekor paus yang telah dilemparkan laut (di pantai). Jadi kami makan sebanyak yang kami suka darinya selama delapan belas hari.” Rantai-rantai lain melaporkan narasi serupa.