Bab Tentang Al-Qadar

كتاب القدر عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Bab

Aisha menceritakan bahwa Rasulullah SAW berkata

“Enam orang dikutuk oleh Allah dan setiap nabi yang datang: orang yang menambah kitab Allah, orang yang mendustakan Qadar Allah, orang yang memerintah dengan tirani yang dihormati oleh Allah dan dia menghina siapa yang telah dihormati Allah, dan orang yang melegalkan apa yang dilarang Allah, dan orang yang meninggalkan keluargaku yang melarang apa yang Allah haram, dan orang yang meninggalkan keluargaku yang melarang apa yang Allah haramkan. Sunnah saya.”

Bab

'Asim bin 'Ubaidullah berkata

Saya mendengar Salim bin Abdullah menceritakan sebuah hadis dari ayahnya yang berkata: “'Umar berkata:" Wahai Rasulullah! Apakah Anda melihat bahwa apa yang kami lakukan adalah masalah baru - atau masalah yang dimulai - atau itu adalah masalah yang sudah selesai?” Beliau berkata: “Wahai Ibnu Al-Khattab! Ini adalah masalah yang sudah disimpulkan. Karena setiap orang cocok (untuk apa yang diciptakannya dia). Adapun orang yang berada di antara orang-orang yang bahagia, maka dia bekerja untuk kebahagiaan, dan orang yang berada di antara orang-orang yang menderita, maka dia bekerja untuk kesengsaraannya.” (Hasan)

Bab

'Salman menceritakan bahwa Rasulullah saw berkata

“Tidak ada yang dapat membalikkan ketetapan itu kecuali permohonan dan tidak ada yang memperpanjang umur kecuali kebenaran.”

Bab

Jabir bin 'Abdullah menceritakan bahwa Rasulullah SAW berkata

“Seorang hamba (Allah) tidak akan beriman sampai dia beriman kepada Al-Qadar, baik dan buruknya, sehingga dia tahu bahwa apa yang menimpa dia tidak akan melewatkannya, dan bahwa apa yang merindukannya tidak akan memukulnya.

Bab

Ibnu Abi Khizamah menceritakan dari ayahnya, bahwa seorang pria datang kepada Nabi (s.a.w) dan berkata

“Wahai Rasulullah! Apakah menurutmu bahwa ruqyah yang kita gunakan, perawatan yang kita gunakan, dan apa yang kita cari untuk melindungi diri kita sendiri mencegah apa pun dari perintah Allah? Beliau menjawab: “Mereka berasal dari ketetapan Allah.”

Bab

Mutarrif bin 'Abdullah bin ash-shikh-khir diceritakan dari ayahnya, dari Nabi (s.a.w), yang berkata

'Ibnu Adam dibentuk dengan sembilan puluh sembilan bencana yang mengelilinginya, jika malapetaka merindukannya, dia dilanda kehancuran sampai dia mati.