حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ، حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ عَبَّادٍ الْمُهَلَّبِيُّ، عَنْ مُجَالِدٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ مَسْرُوقٍ، قَالَ دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ فَدَعَتْ لِي بِطَعَامٍ وَقَالَتْ مَا أَشْبَعُ مِنْ طَعَامٍ فَأَشَاءُ أَنْ أَبْكِيَ إِلاَّ بَكَيْتُ ‏.‏ قَالَ قُلْتُ لِمَ قَالَتْ أَذْكُرُ الْحَالَ الَّتِي فَارَقَ عَلَيْهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم الدُّنْيَا وَاللَّهِ مَا شَبِعَ مِنْ خُبْزٍ وَلَحْمٍ مَرَّتَيْنِ فِي يَوْمٍ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ ‏.‏
Salin
Abu Hazin menceritakan bahwa Sahl bin Sa'd bertanya

“Apakah Rasulullah (saw) makan Naqi, yang berarti tepung yang dimurnikan?” Maka Sahl berkata: “Rasulullah saw tidak melihat Naqi sampai dia bertemu dengan Allah.” Dikatakan kepadanya: “Apakah kamu memiliki pengayak pada masa Rasulullah (s.a.w)?” Dia berkata: “Tidak ada pengayak bagi kami.” Mereka berkata: “Bagaimana Anda menyiapkan jelai?” Dia berkata: “Kami akan meniupkannya sehingga (kulitnya) akan terbang keluar darinya, kemudian kami akan menambahkan air sehingga kami bisa menguleninya.” (Hasan)