حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ، قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ صِيَامِ النَّبِيِّ، صلى الله عليه وسلم قَالَتْ كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ قَدْ صَامَ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ قَدْ أَفْطَرَ . قَالَتْ وَمَا صَامَ رَسُولُ اللَّهُ صلى الله عليه وسلم شَهْرًا كَامِلاً إِلاَّ رَمَضَانَ . وَفِي الْبَابِ عَنْ أَنَسٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ . قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَائِشَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ .
Terjemahan
Jafar bin Humaid menceritakan bahwa
Anas bin Malik ditanya tentang puasa Nabi dan dia berkata: “Dia akan berpuasa selama sebulan sampai kami berpikir bahwa dia tidak ingin menjauhkan diri dari puasa selama satu bulan. Dan, dia tidak akan berpuasa selama sebulan sampai kami berpikir bahwa dia tidak ingin berpuasa selama itu. (Tidak ada waktu) saya ingin melihat apakah dia melakukan shalat pada malam hari, kecuali bahwa saya akan melihatnya berdoa, atau melihat dia tidur, kecuali bahwa saya akan melihatnya tidur.”