Bab Mengenai Pemakaman
كتاب الجنائز
Bab : Apa yang diriwayatkan mengenai makanan yang dikirimkan kepada keluarga almarhum
"Ketika Ja'far terbunuh, Rasulullah (ﷺ) pergi ke keluarganya dan berkata: 'Keluarga Ja'farare sibuk dengan urusan almarhum mereka, maka siapkan makanan untuk mereka.'" (Salah satu narator) Abdullah berkata: "Itu terus menjadi Sunnah, sampai inovasi diperkenalkan, kemudian ditinggalkan."
Bab : Apa yang diriwayatkan mengenai larangan berkumpul dengan keluarga almarhum dan menyiapkan makanan
"Kami dulu berpikir bahwa berkumpul dengan keluarga almarhum dan menyiapkan makanan adalah bentuk ratapan."
Bab : Apa yang diriwayatkan tentang penyakit Rasulullah (SAW)
"Aku bertanya kepada 'Aisyah: 'Wahai ibu! Ceritakan kepadaku tentang penyakit Rasulullah (ﷺ).' Dia berkata: "Dia merasa sakit dan mulai meludah (ke tubuhnya), dan kami mulai membandingkan ludahnya dengan ludah orang yang memakan kismis. Seperti orang yang makan kismis dan memuntahkan bijinya. Dia biasa berkeliling di antara istri-istrinya, tetapi ketika dia sakit, dia meminta izin mereka untuk tinggal di rumah 'Aisyah dan agar mereka datang kepadanya secara bergiliran.' Dia berkata: 'Rasulullah (ﷺ) masuk ke atasku, (menopang) di antara dua orang, dengan kakinya membuat garis di tanah. Salah satunya adalah 'Abbas.' Itold Ibnu 'Abbas Hadits dan dia berkata: 'Apakah kamu tahu siapa orang lain yang tidak disebutkan namanya Aisyah? Dia adalah 'Ali bin AbuTalib.'"
"Doa, dan orang-orang yang dimiliki tanganmu." * Dan dia terus mengatakannya sampai lidahnya tidak bisa lagi mengucapkan kata-kata apa pun.
Bab : Apa yang diriwayatkan tentang kematian dan penguburan Nabi (SAW)
"Ketika mereka ingin menggali kuburan untuk Rasulullah (ﷺ), mereka memanggil Abu 'Ubaidah bin Jarrah, yang biasa menggali kuburan dengan cara orang-orang Makkah, dan mereka mengirim Abu Talhah, yang biasa menggali kuburan untuk orang-orang Al-Madinah, dan dia biasa membuat ceruk di kubur. Mereka mengirim dua utusan kepada mereka berdua, dan mereka berkata: 'Ya Allah, pilihlah apa yang terbaik bagi Rasul-Mu.' Mereka menemukan Abu Talhah dan membawanya, tetapi mereka tidak menemukan Abu 'Ubaidah. Maka ia menggali kuburan dengan ceruk untuk Rasulullah (ﷺ). Ketika mereka selesai mempersiapkannya, pada hari Selasa, dia ditempatkan di tempat tidurnya di rumahnya. Kemudian orang-orang masuk ke dalam Rasulullah (ﷺ) secara berkelompok-kelompok dan mengucapkan shalat pemakaman untuknya, dan ketika mereka selesai para wanita masuk, dan ketika mereka selesai anak-anak masuk, dan tidak ada yang memimpin orang-orang yang mempersembahkan shalat pemakaman untuk Rasulullah (ﷺ). Orang-orang Muslim berbeda pendapat mengenai tempat di mana dia harus dimakamkan. Ada yang mengatakan bahwa dia harus dimakamkan di masjidnya. Yang lain mengatakan bahwa dia harus dimakamkan bersama para sahabatnya. Kemudian AbuBakar berkata: 'Aku mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata: "Tidak ada Nabi yang meninggal dunia, tetapi dia dimakamkan di tempat dia meninggal." Maka mereka mengangkat tempat tidur Rasulullah (ﷺ) di mana dia telah meninggal, dan menggali kuburan untuknya, kemudian dia (ﷺ) dimakamkan pada tengah malam Selasa. 'Ali bin Abu Thalib, Fadl bin 'Abbas dan saudaranya Qutham, dan Shuqran budak Rasulullah (ﷺ) yang dibebaskan turun di kuburannya. Aws bin Khawli, yang adalah Abu Laila, berkata kepada 'Ali bin Abi Thalib: 'Aku mengadili kamu demi Allah! Berilah kami bagian kami dari Rasulullah (ﷺ).' Maka Ali berkata kepadanya: 'Turunlah.' Shuqran, budaknya yang dibebaskan, telah mengambil Qatifah yang biasa dipakai oleh Rasulullah (ﷺ). Dia menguburkannya di kuburannya dan berkata, 'Demi Allah, tidak ada yang akan memakainya setelah kamu.' Maka dimakamkan bersama Rasulullah (ﷺ)."
"Ketika Rasulullah (ﷺ) menderita penderitaan kematian yang dideritanya, Fatimah berkata: 'Wahai ayahku, betapa penderitaan yang parah!' Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Ayahmu tidak akan menderita lagi setelah hari ini. Telah datanglah kepada ayahmu apa yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun, kematian yang akan dihadapi setiap orang sampai hari kiamat.'"