Penyembahan Dan Pengabdian Rasoolullah
باب ما جاء في عبادة النبي صلى الله عليه وسلم
Rasulullah -ṣallallallāhu 'alaihi wa sallam- berdiri untuk melaksanakan shalat sampai kakinya mulai membengkak, maka dia akan ditanya: “Wahai Rasulullah, haruskah kamu melakukan ini, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa kamu yang dulu dan dosamu yang terakhir?” Dia menjawab: “Bukankah aku akan menjadi hamba yang bersyukur?”
“Saya bertanya kepada 'A'sha -raḍiyallāhu 'anhu- tentang shalat malam hari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, maka dia berkata: 'Dia biasa tidur di awal malam. Kemudian dia bangun, dan ketika tiba waktunya sebelum fajar, dia melakukan witr [shalat ritual dengan jumlah siklus ganjil]. Kemudian dia datang ke kasurnya, dan jika dia membutuhkan, dia melakukan hubungan seksual dengan istrinya. Ketika dia mendengar panggilan untuk berdoa, dia melompat, dan jika dia berada dalam keadaan kekotoran ritual besar, dia menuangkan air ke atas dirinya sendiri, dan jika tidak, dia melakukan ritual wudhu kecil dan pergi ke doa ritual.
“Aku berbaring di atas bantal dan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berbaring memanjang, lalu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tidur sampai tengah malam, atau beberapa saat sebelum atau sesudahnya. Rasulullah -Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian- kemudian bangun, menyeka tidur dari wajahnya, dan membacakan sepuluh ayat terakhir dari Surat Keluarga 'Imran [Al 'Imran]. Kemudian dia mendekati kulit air yang menggantung, melakukan ritual wudhu kecil dan melakukannya dengan baik, setelah itu dia melakukan shalat ritual.” Abdullah ibn 'Abbas berkata: “Saya bangkit dan berdiri di sisinya, kemudian Rasulullah -Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian- meletakkan tangan kanannya di kepala saya, mencengkeram telinga kanan saya dan memutarnya. Setelah ini dia melakukan dua siklus doa ritual, lalu dua siklus lagi, lalu dua siklus lagi, lalu dua siklus lagi, lalu dua siklus lagi, lalu dua siklus lagi..” Dia (Ma'an) berkata: “... enam kali, setelah itu dia melakukan siklus bernomor ganjil. Kemudian dia berbaring sampai muezzin datang kepadanya, kemudian dia bangun dan melakukan dua siklus singkat. Kemudian ia keluar dan melaksanakan shalat pagi-pagi.”
“Rasulullah (Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian) biasa melakukan sembilan siklus sholat ritual di malam hari.”
“Ketika dia masuk ke dalam shalat ritual, dia berkata: 'Allah Maha Besar [Allahu Akbar], Tuhan yang berkuasa [jabarut], kedaulatan [malakut], keagungan [kibriya'] dan agung ['azama]. Kemudian dia membacakan Surat Sapi [al-Baqara]. Kemudian dia membungkuk, dan dia membungkuk kira-kira selama dia berdiri tegak, berkata: “Maha Suci Tuhanku, Yang Mahakuasa! Maha Suci Tuhanku Yang Mahakuasa!” Kemudian dia mengangkat kepalanya, dan dia berdiri tegak kira-kira selama dia membungkuk, sambil berkata: “Kepunyaan Tuhanku adalah pujian! Kepunyaan Tuhanku adalah pujian.” Kemudian dia bersujud, dan dia bersujud kira-kira selama dia berdiri tegak, katanya: “Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi! Maha Suci Tuhanku Yang Mahatinggi!” Kemudian dia mengangkat kepalanya, dan jeda antara dua sujud itu kira-kira sama panjangnya dengan sujud. Dalam jeda dia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku! Ya Tuhanku, ampunilah aku, sampai dia membacakan Surah Sapi [al-Baqara], Keluarga Imran [Al 'Imran], Wanita [an-Nisa'] dan Meja [al-Maida], atau Sapi [al-An'am]. Menurut Abu 'Isa: “Syu'ba adalah orang yang ragu-ragu tentang [surah Al-Ma'ida] dan al-Ma'ida dan al- Anam.”
“Saya bertanya kepada 'Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu- tentang shalat sukarela Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan dia berkata: 'Dia menghabiskan malam yang panjang untuk melakukan shalat sambil berdiri, dan malam yang panjang sambil duduk, jadi jika dia membaca Al-Qur'an sambil berdiri, dia akan membungkuk dan sujud dari posisi berdiri, dan jika dia membaca sambil duduk, dia akan membungkuk dan sujud dari posisi berdiri, dan jika dia membaca sambil duduk, dia akan membungkuk dan sujud. dan bersujudlah dari posisi duduk.”