Buku Mengunjungi Orang Sakit
كتاب عيادة المريض وتشييع الميت والصلاة عليه وحضور دفنه
Bab : Permohonan untuk Orang Sakit
Nabi (ﷺ) mengunjungi seorang Badui yang sakit. Setiap kali dia mengunjungi orang yang sakit, dia akan berkata, “La ba'sa, tahurun in sha' Allah [tidak ada salahnya, (itu akan menjadi) penyucian (dari dosa), jika Allah menghendaki].” [Al-Bukhari].
Jibril (Jibril) datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata: “Wahai Muhammad (ﷺ)! Apakah kamu merasa sakit?” Dia (ﷺ) berkata, “Ya.” Jibril memohon demikian (yaitu, dia melakukan Ruqyah): “Bismillahi arqika, min kulli shay'in yu'dhika, min sharri kulli nafsin aw 'ayni hasidi, Allahu yashfika, bismillahi arqika. [Dengan nama Allah. Aku membacakan kepadamu (untuk membersihkan kamu) dari segala yang mengganggu kamu, dan dari segala kerusakan yang buruk dan dari kejahatan mata orang yang iri. Allah akan menyembuhkanmu, dan dengan nama Allah aku membacakan untukmu.” [Muslim].
Bab : Membantu Orang yang Sekarat Mengucapkan 'La Ilaha Illahllah'
[Abu Dawud].
Rasulullah SAW bersabda, “Mintalah orang-orang sekarat kalian untuk membaca: 'La ilaha illallah' (Tidak ada tuhan yang benar selain Allah).” ﷺ [Muslim].
Bab : Permohonan yang harus dibuat segera setelah kematian seseorang
[Muslim].
Bab : Kata-kata yang baik untuk diucapkan di hadapan orang yang sekarat dan keluarganya
[Muslim].
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak laki-laki meninggal, Allah Ta'ala bertanya kepada malaikat-malaikat-Nya, 'Sudahkah kamu mengambil nyawa anak hamba-Ku? 'ﷺ dan mereka menjawab dengan tegas. Dia (SWT) kemudian bertanya, “Sudahkah kamu mengambil buah hatinya?” dan mereka menjawab dengan tegas. Kemudian Dia bertanya, “Apakah yang dikatakan hamba-Ku?” Mereka berkata: “Dia memuji Engkau dan berkata: Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali).” Allah berfirman: “Bangunlah rumah bagi hamba-Ku di surga dan beri nama itu Baitul-Hamd (Rumah Pujian).” [At-Tirmidhi].
Bab : Hukum menangis dan meratap atas orang mati
Rasulullah (ﷺ) datang kepada putranya Ibrahim -raḍiyallāhu 'anhu- ketika ia sedang menghembuskan napas terakhir. Mata Rasulullah (ﷺ) mulai meneteskan air mata. 'Abdurrahman bin 'Auf -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, “Wahai Rasulullah, kamu juga menangis?” Dia (ﷺ) berkata, “Wahai Ibnu Auf! Itu adalah belas kasihan.” Kemudian dia mulai menangis dan berkata, “Mata meneteskan air mata dan hati sedih, dan kami tidak akan mengatakan kecuali apa yang menyenangkan hati kami. Wahai Ibrahim! Sesungguhnya kami sangat sedih dengan kepergianmu.” [Al-Bukhari].
Bab : Larangan Mengungkapkan Cacat Fisik Almarhum
[Al-Hakim].
Bab : Partisipasi dalam Doa dan Prosesi Pemakaman dan ketidaksukaan Wanita yang Berpartisipasi dalam Prosesi Pemakaman
(Al-Bukhari dan Muslim)
Bab : Tentang Pembayaran Cepat Hutang Orang yang Almarhum dan Persiapan Penguburan
[At-Tirmidhi].
Bab
Bab : Permohonan untuk Orang Sakit
Saya mengeluh kepada Rasulullah (ﷺ) tentang rasa sakit yang saya alami di tubuh saya. Rasulullah SAW bersabda, “Letakkan tanganmu di tempat yang kamu rasa sakit dan katakanlah: 'Bismillah (dengan nama Allah) 'tiga kali, lalu ulangi tujuh kali: 'A'udhu bi'izzatillahi wa qudratihi min sharri ma ajidu wa 'uhadhiru (aku berlindung kepada Allah dan dengan Kuasa-Nya dari kejahatan yang menimpa saya dan apa yang saya tangkap) ."' ﷺ [Muslim].
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengunjungi orang sakit yang tidak pada titik kematian dan memohon tujuh kali: As'alullahal-'Azima Rabbal-'Arshil-'Azimi, seorang yashfiyaka (saya mohon kepada Allah Agung, Rubb dari Takhta Agung, untuk menyembuhkan Anda), pasti Allah akan menyembuhkannya dari penyakit itu.” ﷺ (Abu Dawud dan At-Tirmidhi)
Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Jika seseorang berkata: 'La ilaha illallahu wallahu wallahu akbar (tidak ada tuhan yang benar kecuali Allah dan Allah Maha Besar) ', maka rubbnya menjawab dan menegaskan:' (Ya!) Tidak ada tuhan yang benar kecuali aku, dan aku adalah Yang Maha Besar.” Ketika dia berkata: 'La ilaha illallahu wahdahu la sharika Lahu (Tidak ada tuhan yang benar selain Allah, Yang Satu, Dia tidak memiliki sekutu). ' Allah (SWT) menegaskan: “(Ya!) Tidak ada tuhan sejati kecuali aku, aku tidak punya pasangan.” Ketika dia berkata: 'La ilaha illallahu lahul mulku wa lahul-hamdu (kedaulatan adalah milik-Nya dan segala pujian adalah milik-Nya). ' Dia (SWT) menegaskan: '(Ya!) Tidak ada tuhan yang benar kecuali Aku, punyaan-Ku pujian dan kepunyaan-Ku kekuasaan.” Ketika dia berkata: “La ilaha illallahu wa la hawla wa la quwwata illa billah (Tidak ada tuhan yang benar selain Allah dan tidak ada kekuatan dan kekuatan selain Allah).” Dia (SWT) menegaskan: '(Ya!) Tidak ada tuhan yang benar kecuali Aku, dan tidak ada kekuatan dan kekuatan selain Aku.” Rasulullah SAW (ﷺ) menambahkan, “Barangsiapa membaca ini selama sakit dan mati, tidak akan disentuh oleh neraka (neraka).” [At-Tirmidhi].
Bab : Rekomendasi Menanyakan Anggota Keluarga Pasien tentang Kondisinya
[Al-Bukhari].
Bab : Perizinan mengekspresikan perasaan kesakitan pada Penyakit Serius
Rasulullah (ﷺ) datang mengunjungi saya ketika saya mengalami sakit parah. Saya berkata: “Saya menderita masalah seperti yang Anda amati. Saya orang kaya dan satu-satunya pewaris saya adalah putri saya.” (Kemudian Sa'd menceritakan seluruh kejadian). (Al-Bukhari dan Muslim)
Bab : Hukum menangis dan meratap atas orang mati
Seorang cucu (anak dari anak perempuan) Rasulullah (ﷺ) disajikan kepadanya ketika anak itu sedang dalam nafas terakhirnya. Air mata mulai mengalir dari mata Rasulullah (ﷺ). Sa'd berkata kepadanya: “Apakah ini, wahai Rasulullah?” Dia (ﷺ) berkata, “Itu adalah rahmat yang Allah tempatkan di dalam hati para penolong. Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang yang penyayang di antara hamba-hamba-Nya. (Al-Bukhari dan Muslim)
Bab : Partisipasi dalam Doa dan Prosesi Pemakaman dan ketidaksukaan Wanita yang Berpartisipasi dalam Prosesi Pemakaman
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menghadiri pemakaman seorang Muslim yang beriman dan mengharapkan pahala dari Allah dan tetap bersamanya sampai shalat di atasnya dan penguburan selesai, dia akan kembali dengan hadiah dua Qirat; masing-masing Qirat setara dengan Gunung Uhud; dan barangsiapa bersembahyang di atasnya dan kembali sebelum penguburannya, dia akan kembali dengan satu Qirat.” ﷺ [Al-Bukhari].
Bab : Keunggulan Partisipasi dalam Doa Pemakaman dalam Jumlah Besar dan Pembentukan Tiga Baris Atau Lebih
[Muslim].