Kitab Kebajikan

كتاب الفضائل

Bab : Penekanan Melakukan Dua Rak'ah Sunnah Sebelum Shalat Fajar

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Dua raka'at sebelum fajar (fajar) lebih baik dari dunia ini dan semua yang dikandungnya.” ﷺ [Muslim] Narasi lain adalah: “Dua raka'at sebelum fajar (fajar) lebih berharga bagiku daripada seluruh dunia.”

Bab : Sunnah Shalat Zuhr

Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhu-

Saya melakukan dengan Rasulullah (ﷺ) dua raka'at sebelum dan dua setelah shalat Zuhr. (Al-Bukhari dan Muslim).

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu-

Jika Nabi (ﷺ) tidak dapat melakukan empat raka'at sebelum shalat Zuhr, dia akan melaksanakannya sesudahnya (yaitu, setelah shalat wajib). [At-Tirmidhi].

Bab : Sunnah Shalat Asr

Ali bin Abu Thalib -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Nabi (ﷺ) biasa melakukan empat rakaat sebelum shalat 'Asr, memisahkannya dengan Taslim (yaitu, mempersembahkan berkah) pada malaikat favorit yang dekat dengan Allah dan Muslim dan orang-orang mukmin yang datang setelah mereka. [Di- Tirmidhi].

Ali bin Abu Thalib -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) biasa melakukan dua raka'at sebelum shalat 'Asr. [Abu Dawud].

Bab

Anas -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Selama masa Rasulullah (ﷺ), kami biasa melakukan dua raka'at (shalat opsional) setelah matahari terbenam sebelum shalat Maghrib. Ditanya: “Apakah Rasulullah (ﷺ) melaksanakannya?” Dia menjawab: “Dia melihat kami melakukannya, tetapi dia tidak memerintahkan kami untuk melakukannya dan dia tidak melarang kami melakukannya.” [Muslim].

Bab : Sunnah Shalat Jumat

Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhu-

Nabi (ﷺ) tidak akan melakukan shalat (di masjid) setelah shalat Jumat sampai dia kembali ke rumahnya. Kemudian dia akan melakukan dua raka'at di sana. [Muslim].

Bab : Keinginan mempersembahkan Shalat Nawfil (Sukarela atau Opsional) di Rumah

Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Berhati-hatilah dengan shalat di rumahmu. ﷺ Janganlah kamu mengubah rumahmu menjadi kuburan.” (Al-Bukhari dan Muslim).

Jabir -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Setelah kamu selesai shalat di masjid, kamu harus melaksanakan beberapa shalat (sunnah dan nawafil) di rumah; Allah akan memberkati rumahmu karena shalat kamu (di rumah).” ﷺ [Muslim]

Bab : Shalat Witr, Waktu dan Hukumnya

Ali bin Abu Thalib -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Shalat Witr tidak wajib seperti shalat (shalat) yang ditentukan, tetapi Rasulullah (ﷺ) mengamatinya sebagai praktik rutin (sunnah). Dia (ﷺ) berkata, “Allah adalah Witer (tunggal, ganjil) dan mencintai apa yang witer. Maka lakukanlah shalat Witr. Wahai pengikut Al-Qur'an, perhatikanlah shalat.” (At-Tirmidhi dan Abu Dawud)

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW (ﷺ) melaksanakan shalat Witr di setiap bagian malam di awal, tengah dan di bagian terakhir. Dia (ﷺ), bagaimanapun, akan menyelesaikan shalat Witr sebelum fajar. (Al-Bukhari dan Muslim)

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu-

Nabi (ﷺ) biasa melakukan shalat sukarela pada malam hari (yaitu shalat Tahajjud) ketika dia sedang tidur di depannya; dan ketika shalat Witr belum dilaksanakan, dia akan membangunkannya untuk melakukan shalat witirnya. [Muslim].

Bab : Kelebihan Shalat Duha (Opsional)

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Khalilku (Rasulullah (ﷺ)) memerintahkan saya untuk berpuasa tiga hari setiap bulan, dan melaksanakan dua raka'at duha (shalat pilihan) pada pagi hari, dan melakukan shalat Witr sebelum tidur. [Al-Bukhari dan Muslim].

Bab : Keunggulan Melaksanakan Dua Raka'at Shalat Sukarela Setelah Wudhu

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata kepada Bilal -raḍiyallāhu 'anhu-, “Ceritakan kepadaku tentang tindakan yang paling penuh harapan (yaitu, yang kamu anggap paling pahala di sisi Allah) yang telah kamu lakukan sejak kamu menerima Islam karena aku mendengar suara langkah sepatu Anda di depan saya di surga.” Bilal berkata: “Saya tidak menganggap tindakan apa pun yang lebih mengharapkan daripada bahwa setiap kali saya membuat wudu (atau mandi) dalam satu jam malam atau siang, saya akan segera melakukan shalat selama yang ditakdirkan untuk saya lakukan.” (Al-Bukhari dan Muslim).

Bab : Keunggulan Doa Jumat

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Hari terbaik di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, ia dimasukkan ke dalam surga dan diusir dari surga itu.” [Muslim].

Abu Sa'id Al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Mandi (sebelum datang ke shalat Jumat) adalah wajib bagi setiap orang dewasa.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Salman -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang mandi pada hari Jumat, (atau) menyucikan dirinya sebanyak mungkin dengan wudu, mengolesi rambutnya, mengoleskan parfum apa pun yang ada di rumahnya, berangkat ke masjid, tidak memisahkan dua orang (untuk membuat tempat duduk untuk dirinya sendiri), melakukan shalat apa yang ditentukan untuknya, diam ketika Imam berbicara, dosanya (kecil) antara Jumat itu dan Jumat berikutnya akan terjadi diampuni.” ﷺ [Al-Bukhari].

Aus bin Aus -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Di antara hari-hari terbaik Anda adalah hari Jumat. Pada hari itu berdoalah kepada Allah untuk sering meninggikan perkataanku, karena permohonanmu yang demikian itu disampaikan kepadaku. [Abu Dawud].

Bab : Keinginan untuk bersujud karena rasa syukur

Sa'd bin Abu Waqqa -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Kami meninggalkan Mekah bersama Rasulullah (ﷺ) menuju Madinah, dan ketika kami berada di dekat Azwara, dia (ﷺ) turun (dari untanya) mengangkat tangannya untuk memohon kepada Allah untuk sementara waktu dan bersujud. Dia tetap bersujud untuk waktu yang lama. Kemudian dia berdiri dan mengangkat tangannya untuk sementara waktu, setelah itu dia bersujud (lagi), dan tetap bersujud untuk waktu yang lama. Kemudian dia berdiri dan mengangkat tangannya untuk sementara waktu, setelah itu dia sujud untuk ketiga kalinya. Kemudian dia (ﷺ) berkata, “Aku memohon Rubbku dan bersyafaat untuk umatku, dan Dia memberiku sepertiga dari mereka. Jadi saya kembali bersujud untuk berterima kasih kepada Rubb saya. Kemudian aku mengangkat kepalaku dan memohon rubbku untuk umatku, dan Dia memberiku sepertiga lagi dari umatku. Sekali lagi aku mengangkat kepalaku dan memohon rubbku untuk umatku dan Dia memberiku sepertiga terakhir dari umatku. Jadi aku bersujud karena rasa syukur di hadapan Rubbku.” [Abu Dawud].

Bab : Keunggulan Berdiri dalam Doa di Malam Hari

Ali -raḍiyallāhu 'anhu-

Nabi (ﷺ) mengunjungi saya dan Fatimah -raḍiyallāhu 'anhu 'anhu- suatu malam dan berkata, “Apakah kamu tidak melaksanakan shalat (di malam hari)?” (Al-Bukhari dan Muslim).