Penindasan
كتاب المظالم
Bab : Jika seseorang mengizinkan orang lain untuk melakukan sesuatu
Ada seorang pria Ansari bernama Abu Shu'aib yang memiliki seorang budak tukang daging. Abu Syu'aib berkata kepadanya, “Siapkan makanan yang cukup untuk lima orang sehingga saya dapat mengundang Nabi (ﷺ) selain empat orang lainnya.” Abu Syu'aib telah melihat tanda-tanda kelaparan di wajah Nabi (ﷺ) dan karenanya dia mengundangnya. Orang lain yang tidak diundang, mengikuti Nabi. Nabi (ﷺ) berkata kepada Abu Syu'aib, “Orang ini telah mengikuti kami. Apakah Anda mengizinkannya berbagi makanan?” Abu Syu'aib menjawab, “Ya.”
Bab : Pernyataan Allah Taa'la: “Namun dia adalah lawan yang paling suka bertengkar...”
Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang paling dibenci di sisi Allah adalah orang yang paling suka bertengkar.” ﷺ
Bab : Barangsiapa mengikat untanya di pintu gerbang masjid
Nabi (ﷺ) memasuki Masjid, dan saya juga pergi ke sana setelah mengikat unta di trotoar Masjid. Aku berkata (kepada Nabi (ﷺ)), “Ini untamu.” Dia keluar dan mulai memeriksa unta dan berkata, “Unta dan harganya untukmu.”
Bab : Menghapus sesuatu dari jalan yang merugikan manusia
Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Ketika seorang pria sedang dalam perjalanan, dia menemukan cabang pohon berduri di sana di jalan dan mencabutnya. Allah bersyukur kepadanya atas perbuatan itu dan mengampuninya.”
Bab : Merampok properti seseorang di depan umum
Rasulullah SAW bersabda, “Ketika seorang pezina melakukan hubungan seksual ilegal, maka dia tidak beriman pada saat itu, dia melakukannya, dan ketika seorang peminum minuman beralkohol meminumnya, maka dia tidak beriman pada saat meminumnya, dan ketika seorang pencuri mencuri, maka dia tidak beriman pada saat mencuri, dan ketika seorang perampok merampok, dan orang-orang melihat dia, maka dia tidak beriman pada saat melakukan perampokan. ﷺ
Bab : Untuk memecahkan pot berisi anggur
Pada hari Khaibar Nabi (ﷺ) melihat api dinyalakan. Dia bertanya, “Mengapa api ini dinyalakan?” Orang-orang menjawab bahwa mereka sedang memasak daging keledai. Dia berkata, “Pecahkan panci dan buang isinya.” Orang-orang berkata: “Haruskah kami membuang isinya dan mencuci panci (daripada memecahkannya)?” Dia berkata, “Cuci mereka.”
Nabi (ﷺ) memasuki Mekah dan (pada waktu itu) ada tiga ratus enam puluh berhala di sekitar Ka'bah. Dia mulai menusuk berhala-berhala dengan tongkat yang dia miliki di tangannya dan membaca: “Kebenaran (Islam) telah datang dan kepalsuan (kekafiran) telah lenyap.”