Doa

كتاب الصلاة

Bab : Membungkuk - Bagian 1

Abdullah b. Abu Aufa berkata bahwa ketika Rasulullah mengangkat punggungnya setelah membungkuk dia berkata, “Tuhan mendengarkan orang yang memuji Dia. Ya Allah, Tuhan kami, kepunyaan-Mu pujian di langit dan di bumi dan apa yang dikehendaki-Mu ciptakan sesudahnya. Muslim menularkannya.

Abu Sa'id al-Khudri berkata bahwa ketika Rasulullah mengangkat kepalanya setelah membungkuk, dia berkata: “Ya Tuhan, Tuhan kami, bagi-Mu pujian di langit dan di seluruh bumi, dan apa yang dikehendaki Engkau ciptakan sesudahnya, wahai Yang pantas dipuji dan mulia, paling layak atas apa yang dikatakan seorang hamba, dan kami semua hamba-hamba-Mu, tidak ada yang dapat menahan apa yang Engkau berikan atau memberikan apa yang Engkau tahan. Dan kekayaan tidak dapat membantu orang kaya bersama-Mu.” ** Ini dijelaskan sebagai bahwa hanya ketaatan kepada Tuhan yang akan menguntungkannya, atau melindunginya dari hukuman Allah. Jadd (kekayaan) juga telah dipahami dalam arti leluhur (lit. kakek), sehingga frasa tersebut dapat dianggap berarti bahwa hadiah seseorang di dunia berikutnya tergantung pada leluhur seseorang. Muslim mentransmisikannya.

Bab : Membungkuk - Bagian 2

Hudhaifa mengatakan bahwa dia berdoa bersama dengan Nabi dan bahwa dia berkata ketika membungkuk, “Kemuliaan Tuhanku yang perkasa”, dan ketika dia bersujud, “Kemuliaan bagi Tuhanku yang Mahatinggi”; ketika dia sampai pada sebuah ayat yang berbicara tentang belas kasihan dia berhenti dan memohon, dan ketika dia sampai pada sebuah ayat yang berbicara tentang hukuman dia berhenti dan mencari perlindungan kepada Tuhan. Tirmidhi, Abu Dawud dan Darimi mentransmisikannya. Nasa'i dan Ibnu Majah diturunkan kepada “Tuhanku yang Mahatinggi”. Tirmidhi mengatakan bahwa ini adalah tradisi hasan sahih.

Bab : Sujud dan Keunggulannya - Bagian 1

Ibnu Abbas melaporkan Rasulullah berkata, “Saya telah diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang.

dahi, tangan, 1 lutut, dan ekstremitas kaki, 2 dan tidak melipat kembali pakaian atau rambut.” 1. yaitu telapak tangan.2. yaitu jari kaki. (Bukhari dan Muslim.)

Abu Huraira melaporkan Rasulullah berkata, “Sesungguhnya hamba yang paling dekat datang kepada Tuhannya adalah ketika dia bersujud, maka sering-seringlah berdoa.” Muslim menularkannya.

Rabi'a b Ka'b dijo

Saya bersama Rasulullah di malam hari, dan ketika saya membawakannya air untuk berwudhu dan apa yang dia minta, dia menyuruh saya untuk mengajukan permintaan. Aku berkata, “Aku meminta untuk menemanimu di surga.” Dia bertanya apakah saya memiliki permintaan lain untuk diajukan, dan ketika saya menjawab bahwa itu saja, dia berkata, “Kalau begitu bantulah saya untuk mencapai ini untuk Anda dengan sering mengabdikan diri Anda untuk bersujud.” Muslim menularkannya.

Bab : Apa yang Dibacakan Selama Shalat - Bagian 1

'Amr b. Huraith berkata bahwa dia mendengar Nabi membacakan shalat fajar, “Pada malam ketika itu menghilang.” **Al-Qur'an; 81:17 Muslim mentransmisikannya.

Ubaidallah b. Abu Rafi'said

Marwan menunjuk Abu Huraira sebagai gubernur Madinah dan pergi ke Mekah. Abu Huraira menuntun kami dalam shalat Jumat dan membacakan surat al-Jumu'a1 di sajda pertama dan “Ketika orang-orang munafik datang kepadamu” 2 di akhir, dan berkata, “Aku mendengar Rasulullah membacanya pada hari Jumat.” 1. Al-Qur'an, 62, dibacakan dalam raka'at pertama, yang dimaksud dengan sajda dalam teks 2. Al-Qur'an, 63 Muslim menyebarkannya.

Abu Huraira mengatakan bahwa Rasulullah membacakan dalam kedua raka'at shalat fajar, “Katakanlah, hai orang-orang yang tidak percaya” 1 dan “Katakanlah: Dia adalah Tuhan, satu Allah.2 1. Al-Qur'an; 109. 2. Al-Qur'an; 112.Muslim menuliskannya.

Ibd 'Abbas mengatakan bahwa Rasulullah pernah membaca dalam kedua raka'at shalat fajar, “Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada wahyu yang diberikan kepada kami,” 1 dan ayat di Al 'Imran, “Katakanlah, hai Ahli Kitab, datanglah perkataan yang sama antara kami dan kamu.” 2 1. Al-Qur'an; 2:136 2. Al-Qur'an; 3:64 Muslim mentransmisikannya.

Bab : Apa yang Dibacakan Selama Shalat - Bagian 2

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah memulai shalat dengan, “Demi nama Allah, Yang Maha Penyayang, Maha Penyayang.” Tirmidhi mengirimkannya dan mengatakan bahwa isnad tradisi ini tidak disetujui.

Abu Zuhair an-Numairi dijo

Kami pergi bersama Rasulullah suatu malam dan kami bertemu dengan seorang pria yang berdoa dengan tekun. Rasulullah SAW berkata, “Dia akan melakukan sesuatu yang menjamin [surga baginya] jika dia memeterainya.” Salah satu orang bertanya apa yang harus dia gunakan untuk segel, dan dia menjawab, “Amin”. Abu Dawud menuliskannya.

Abu Huraira melaporkan Rasulullah berkata

Ketika salah seorang di antara kamu membaca, “Demi buah ara dan zaitun” 1 dan berkata, “Bukankah Allah adalah hakim yang terbaik?” (2) Ia harus berkata, “Sesungguhnya, dan aku termasuk orang-orang yang bersaksi tentang hal itu.” Ketika seseorang membaca, “Aku bersumpah demi hari kebangkitan” 3 dan datang kepada mereka, “Bukankah Dia mampu membangkitkan orang mati?” (4) Ia harus berkata, “Tentu saja.” Dan apabila seseorang membacakan, “Demi orang-orang yang diutus” (5) dan datang kepada mereka, “Lalu kepada pesan apa sesudah itu mereka akan percaya?” 6 Ia harus berkata, “Kami percaya kepada Allah.” 1. Al-Qur'an; 95 2. Ayat 83. Al-Qur'an; 754. Ayat 40.5. Al-Qur'an; 77 6. Ayat 50: Abu Dawud mengirimkannya, dan Tirmidhi mentransmisikannya kepada “dan aku adalah salah satu dari mereka yang bersaksi tentang hal itu.”

Bab : Apa yang Dibacakan Selama Shalat - Bagian 3

Al-Farafisa b. 'Umair al-Hanafi mengatakan bahwa dia mempelajari Surah Yusuf (Al-Qur'an; 12) hanya dari bacaannya oleh 'Usman b. 'Affan dalam shalat pagi, karena banyaknya kali dia mengulanginya. Malik menularkannya.

'Amr b. Syu'aib atas otoritas ayahnya mengutip kakeknya yang mengatakan, “Tidak ada surat pendek atau panjang dalam al-Mufassal* yang belum pernah saya dengar Rasulullah membacakan ketika dia memimpin umat dalam doa yang ditentukan.” * Sebuah nama diterapkan pada bagian akhir Al-Qur'an karena ada banyak perpecahan, tetapi pendapat berbeda tentang di mana itu dimulai. Lane menyebutkan pandangan yang berbeda dalam Leksikon-nya, hlm 2407 f., mengatakan pendapat yang paling benar adalah bahwa itu dimulai dengan surat 49. Malik mengirimkannya.

'Abdallah b. 'Utba b. Mas'ud mengatakan bahwa Rasulullah membacakan shalat matahari terbenam H.M. ad-Dukhan (Al-Qur'an; 44). Nasa'i menularkannya dalam bentuk mursal.

Bab : Membungkuk - Bagian 1

Anas melaporkan Rasulullah berkata, “Lakukan sujud dan sujud dengan benar, karena aku bersumpah demi Tuhan bahwa aku dapat melihat kamu di belakangku.” (Bukhari dan Muslim.)

Al-Bara' mengatakan bahwa membungkuk yang diamati oleh Nabi, sujudnya, duduknya di antara dua sajda, dan ketika dia mengangkat kepalanya setelah membungkuk, tetapi tidak berdiri [saat membaca Al-Qur'an] dan duduk [ketika mengucapkan syahadat, hampir sama. (Bukhari dan Muslim.)

Rifa'a b. Raf'i dijo

Kami sedang shalat di belakang Nabi, dan ketika dia mengangkat kepalanya di ujung raka'at dia berkata, “Allah mendengarkan orang yang memuji Dia.” Seorang pria di belakangnya berkata, “Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian yang berlimpah, baik, diberkati, cukup”. Ketika dia selesai dia bertanya, “Siapa pembicara barusan?” Dan ketika orang itu menjawab bahwa dia telah berbicara, dia berkata, “Saya melihat lebih dari tiga puluh malaikat berpacu satu sama lain untuk menjadi yang pertama merekamnya.” Bukhari mengirimkannya.

Bab : Membungkuk - Bagian 3

Ibnu Jubair mengatakan bahwa dia mendengar Anas b. Malik menyatakan, “Setelah kematian Rasulullah, saya tidak pernah berdoa di belakang siapa pun yang lebih mirip dengan doa Rasulullah daripada pemuda ini,” yang berarti 'Umar b. 'Abd al-'Aziz.* Dia melaporkan dia berkata, “Saya menghitung bahwa dia mengucapkan sepuluh tasbiha saat membungkuk dan sepuluh ketika bersujud.” * Dia adalah Khalifah Dari tahun 99 hingga 101 A.H. dan terkenal karena kesalehanya.Abu Dawud dan Nasa'i mengirimkannya.