Kitab Qiyam al-Lail (Doa Malam) dan Doa Sukarela di Siang Hari
كتاب قيام الليل وتطوع النهار
Bab : Cara shalat witr dengan sembilan rakaat
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa shalat witir dengan sembilan dan shalat dua rakaat duduk.
Bahwa dia datang kepada Bunda Aisyah yang beriman dan bertanya kepadanya tentang doa-doa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Dia berkata: "Dia biasa shalat delapan rakaat di malam hari dan shalat witr dengan hari kesembilan, kemudian dia akan shalat dua rakaat sambil duduk."
Bab : Kasus lain dari pembacaan dalam witr
Ubayy bin Ka'b berkata: "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam Witir: "Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (itu) Yang Maha Esa.'"
Bab : Menyebutkan perbedaan yang dilaporkan dari Shu'bah tentang laporan itu
"Shu'bah meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Salamah dan Zubaid memberitahukan kepadaku, dari Dharr, dari Ibnu 'Abdur-Rahman bn Abza dari Abdur-Rahman, bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam Witir: "Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (Yang Maha Esa).' Dan ketika dia mengucapkan taslim, dia akan berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Mahakudus) tiga kali, meninggikan suaranya dengan Subhanal-Malikil-Quddus untuk ketiga kalinya."
Bab : Menyebutkan perbedaan yang dilaporkan dari Malik Bin Mighwal tentang hal itu
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dengan witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (itu) Yang Maha Esa.'"
Bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dengan witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa.'"
Bab : Menyebutkan perbedaan dari Shu'bah dari Qatadah tentang itu
"Abu Dawud meriwayatkan kepada kami dari Shu'bah, dari Qatadah, yang berkata: Aku mendengar 'Azarah meriwayatkan dari Sa'id bin 'Abdur-Rahman Ibnu Abza, dari ayahnyaBahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (Yang Maha Esa).' Dan setelah dia selesai berdoa, dia berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Mahakudus) tiga kali."
"Abu Dawud meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Shu'ba meriwayatkan kepada kami, dari Qatadah, dari Abdur-Rahman bin Abza, bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (Yang Maha Esa).' Dan ketika dia mengucapkan taslim, dia akan berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Mahakudus) tiga kali, memanjangkan kata-katanya untuk ketiga kalinya."
Shu'bah meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Qatadah meriwayatkan dari Zurarah, dari Abdur-Rahman bin Abza, bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi.'
Bab : Memohon selama witr
"Al-Hasan berkata: "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengajarkan saya beberapa kata untuk diucapkan dalam witr in Qunut: Allahumma ihdini fiman hadayta wa 'afini fiman afayta wa tawallani fiman tawallayta wa barik li fima a'tayta, wa qini sharra ma qadayta, fa innaka taqdi wa la yuqda 'alayk, wa innahu la yadhilluman walayta, tabarakta Rabbana wa at'alayt (Ya Allah, bimbinglah aku di antara mereka yang telah Engkau bimbing, ampunilah aku di antara mereka yang telah Engkau ampuni, berpalinglah kepadaku dalam persahabatan di antara mereka yang telah Engkau berpaling, dan berkatilah aku dalam apa yang telah Engkau berikan, dan selamatkan aku dari kejahatan dari apa yang telah Engkau tetapkan. Karena sesungguhnya Engkau menetapkan dan tidak ada yang dapat memengaruhi-Mu; dan dia tidak dipermalukan dengan siapa yang telah Engkau berteman. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, dan Maha Tinggi.)'"
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengajarkan saya kata-kata ini dalam witr. Dia berkata: Katakanlah: Allahumma ihini fiman hadayta wa 'afini fiman afayta wa tawallani fiman tawallayta wa barik li fima a'tayta, wa qini sharra ma qadayta, fa innaka taqdi wa la yuqda 'alayk, wa innahu la yadhilluman walayta, tabarakta Rabbana wa at'alayt. Wa salla Allahu ala al-Nabi Muhammad (Ya Allah, pimpinlah aku di antara orang-orang yang telah Engkau bimbing, ampunilah aku di antara orang-orang yang telah Engkau ampuni, berpalinglah kepadaku dalam persahabatan di antara orang-orang yang telah Engkau berpaling, dan berkatilah aku dalam apa yang telah Engkau berikan, dan selamatkan aku dari kejahatan dari apa yang telah Engkau tetapkan. Karena sesungguhnya Engkau menetapkan dan tidak ada yang dapat memengaruhi-Mu; dan dia tidak dipermalukan dengan siapa yang telah Engkau berteman. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, dan Maha Tinggi. Dan semoga Allah (SWT) mengirim salah kepada Nabi Muhammad)'"
Bab : Tidak mengangkat tangan saat berdoa selama witr
"Nabi (صلى الله عليه وسلم) tidak akan mengangkat tangannya dalam permohonannya kecuali ketika berdoa memohon hujan (Al-Istisqa')." (Salah satu narator) Shu'bah berkata: "Aku berkata kepada Thabit: 'Apakah kamu mendengarnya dari Anas?' Dia berkata: 'Subhan Allah!' Saya berkata: 'Apakah Anda mendengarnya?' Dia berkata: 'Subhan Allah!'
Bab : Lama sujud setelah witr
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa shalat sebelas rakaat pada malam hari antara selesai shalat Isya dan Subuh, selain dari dua rakaat Subuh, dan dia akan sujud selama salah satu dari kamu membutuhkan waktu untuk membaca lima puluh ayat.
Bab : Cara shalat witir dengan tiga rakaat
Dia bertanya kepada Aisyah, Bunda dari orang-orang beriman, tentang bagaimana Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa berdoa di bulan Ramadhan. Dia berkata: "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tidak shalat lebih dari sebelas rakaat selama Ramadhan atau pada waktu lain. Dia akan berdoa empat, dan tidak bertanya seberapa indah atau berapa lama mereka. Kemudian dia akan berdoa empat kali, dan tidak bertanya seberapa indah atau berapa lama mereka. Kemudian dia akan berdoa tiga." Aisyah berkata: "Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum engkau shalat witir?' Dia berkata: 'Wahai Aisyah, mataku tidur tetapi hatiku tidak.'"
Bab : Berapa banyak (rakaat) witr?
Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda: "Witir adalah satu rakaat di penghujung malam."
Bab : Menyebutkan riwayat yang berbeda dari Az-Zuhri, untuk hadis Abu Ayyub tentang Witir
"Az-Zuhri meriwayatkan kepadaku, dia berkata: 'Ata bin Yazid, dari Abu Ayyub: Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: 'Witir adalah kewajiban, dan barangsiapa ingin shalat witir dengan tujuh (rakaat), biarlah dia melakukannya; siapa yang ingin shalat witir dengan lima, biarlah dia melakukannya, siapa yang ingin shalat witir dengan tiga, biarlah dia melakukannya; dan barangsiapa ingin berdoa dengan satu, biarlah dia melakukannya.'"
Bab : Cara berdoa witr dengan tujuh
Aisyah berkata: "Ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bertambah tua dan berat badannya, dia shalat tujuh rakaat dan hanya duduk di yang terakhir, dan dia shalat dua rakaat sambil duduk setelah mengucapkan taslim, dan itu sembilan, wahai anakku! Dan ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berdoa apa pun, dia suka bersikeras melakukannya."
Bab : Cara shalat witr dengan sembilan rakaat
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa shalat witir dengan sembilan rakaat, kemudian dia akan shalat dua rakaat sambil duduk. Ketika dia semakin lemah dia shalat witir dengan tujuh rakaat, kemudian dia shalat dua rakaat sambil duduk."
Bab : Menyebutkan perbedaan yang dilaporkan dari Shu'bah tentang laporan itu
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (itu) Yang Maha Esa.' Dan setelah dia selesai berdoa, dia berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Mahakudus) tiga kali."
Bab : Menyebutkan perbedaan dari Shu'bah dari Qatadah tentang itu
Nabi (صلى الله عليه وسلم) dibacakan dalam Witir: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi.