Kepercayaan

كتاب الإيمان

Bab : Islam siapa yang terbaik (Siapa Muslim terbaik)?

Diriwayatkan Abu Musa

Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), "Islam siapa yang terbaik? yaitu (Siapa Muslim yang sangat baik)?" Dia menjawab, "Orang yang menghindari menyakiti Muslim dengan lidah dan tangannya."

Bab 6: To feed (others) is a part of Islam

Narrated 'Abdullah bin 'Amr

A man asked the Prophet (ﷺ) , "What sort of deeds or (what qualities of) Islam are good?" The Prophet (ﷺ) replied, 'To feed (the poor) and greet those whom you know and those whom you do not Know (See Hadith No. 27).

Bab : Mencintai Rasulullah (Muhammad saws) adalah bagian dari iman

Riwayat Anas

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda: "Tidak seorang pun di antara kamu akan beriman sampai dia mengasihi aku lebih dari ayahnya, anak-anaknya dan seluruh umat manusia."

Bab : Siapa pun yang benci untuk kembali ke Kufr

Riwayat Anas

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa memiliki tiga sifat berikut akan merasakan manisnya iman:

1. Orang yang Allah dan Rasul-Nya menjadi lebih disayangi dari apa pun.

2. Siapa yang mencintai seseorang dan dia mencintainya hanya demi Allah.

3. Siapa yang benci untuk kembali kepada (ateisme) setelah Allah membawa (menyelamatkan) dia keluar darinya, karena dia benci dilemparkan ke dalam api."

Bab : Siapa pun yang mengatakan bahwa iman adalah tindakan (perbuatan baik)

Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) ditanya, "Apakah perbuatan terbaik?" Dia menjawab, "Beriman kepada Allah dan rasul-Nya (Muhammad). Penanya kemudian bertanya, "Apa yang berikutnya (dalam kebaikan)? Dia menjawab, "Untuk berpartisipasi dalam Jihad (perjuangan agama) dalam Perjuangan Allah." Penanya kembali bertanya, "Apa yang berikutnya (dalam kebaikan)?" Dia menjawab, "Untuk menunaikan haji (ziarah ke Mekkah) Mubrur, (yang diterima oleh Allah dan dilakukan dengan maksud untuk mencari keridhaan Allah saja dan bukan untuk pamer dan tanpa berbuat dosa dan sesuai dengan hadis Nabi)."

Bab : Bersikap tidak berterima kasih kepada suaminya. Dan ketidakpercayaan adalah (tingkat yang berbeda) derajat yang lebih rendah (atau lebih besar).

Diriwayatkan Ibnu 'Abbas

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda: "Aku diperlihatkan api neraka dan bahwa mayoritas penghuninya adalah wanita yang tidak berterima kasih." Ditanya, "Apakah mereka kepada Allah?" (atau apakah mereka tidak berterima kasih kepada Allah?) Dia menjawab, "Mereka tidak berterima kasih kepada suami mereka dan tidak berterima kasih atas nikmat dan kebaikan (amal amal) yang dilakukan kepada mereka. Jika Anda selalu baik (baik hati) kepada salah satu dari mereka dan kemudian dia melihat sesuatu dalam diri Anda (tidak sesuai dengan keinginannya), dia akan berkata, 'Saya tidak pernah menerima kebaikan apa pun dari Anda.'

Bab : "Dan jika dua pihak (atau kelompok) dari antara orang-orang beriman jatuh ke dalam pertempuran, maka berdamailah di antara mereka berdua..." Allah telah menyebut mereka "orang beriman"

Diriwayatkan Al-Ahnaf bin Qais

Ketika saya akan membantu orang ini ('Ali Ibn Abi Thalib), Abu Bakra menemui saya dan bertanya, "Ke mana Anda akan pergi?" Saya menjawab, "Saya akan membantu orang itu." Dia berkata, "Kembalilah karena aku telah mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, 'Ketika dua orang Muslim berkelahi (bertemu) satu sama lain dengan pedang mereka, baik pembunuh maupun yang terbunuh akan pergi ke api neraka.' Aku berkata, 'Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Tidak apa-apa bagi si pembunuh, tetapi bagaimana dengan yang terbunuh?" Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menjawab, "Dia pasti berniat untuk membunuh temannya."

Bab : Dzulm (salah) dari satu jenis bisa lebih besar atau lebih kecil dari yang lain

Diriwayatkan 'Abdullah

Ketika ayat berikut diturunkan: "Orang-orang yang beriman dan tidak mengacaukan keyakinannya dengan yang salah (menyembah orang lain selain Allah.)" (6:83), para sahabat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bertanya, "Siapakah di antara kita yang tidak melakukan kejahatan?" Allah mengungkapkan: "Tidak diragukan lagi, bergabung dengan orang lain dalam ibadah dengan Allah adalah suatu ketidakadilan (kesalahan) yang besar." (31.13)

Bab : Menegakkan shalat (Nawafil - sukarela) pada malam Qadr adalah bagian dari iman

Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa mendirikan shalat pada malam Qadr karena iman yang tulus dan berharap untuk mendapatkan pahala Allah (bukan untuk pamer) maka semua dosa masa lalunya akan diampuni."

Bab : Al-Jihad (berjuang untuk Perjuangan Allah) adalah bagian dari iman

Diriwayatkan Abu Huraira

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Orang yang berpartisipasi dalam (peperangan suci) dalam perjuangan Allah dan tidak ada yang memaksanya untuk melakukannya kecuali beriman kepada Allah dan para rasul-Nya, akan dibalas oleh Allah baik dengan pahala, atau rampasan (jika dia selamat) atau akan diterima di surga (jika dia terbunuh dalam pertempuran sebagai martir). Seandainya saya tidak merasa sulit bagi para pengikut saya, maka saya tidak akan tinggal di belakang sariya mana pun yang pergi untuk Jihad dan saya akan senang menjadi martir dalam perjuangan Allah dan kemudian dihidupkan, dan kemudian mati syahid dan kemudian dihidupkan, dan kemudian kembali menjadi martir dalam perjuangan-Nya."

Bab : (Apa yang dikatakan tentang) ketakutan orang mukmin bahwa perbuatan baiknya dapat dibatalkan (hilang) tanpa sepengetahuannya

Diriwayatkan 'Ubada bin As-Samit

"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) keluar untuk memberitahukan kepada orang-orang tentang (tanggal) malam ketetapan (Al-Qadr) tetapi terjadi pertengkaran antara dua orang Muslim. Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Aku keluar untuk memberitahumu tentang (tanggal) malam Al-Qadr, tetapi karena ini dan itu dan itu dan begitu bertengkar, pengetahuannya diambil (aku lupa) dan mungkin itu lebih baik untukmu. Sekarang cari di tanggal 7, 9 dan 5 (dari 10 malam terakhir bulan Ramadhan)."

Bab : Membayar Al-Khumus (seperlima dari rampasan perang yang akan diberikan dalam Perjuangan Allah) adalah bagian dari iman

Diriwayatkan Abu Jamra

Saya biasa duduk dengan Ibnu 'Abbas dan dia menyuruh saya duduk di tempat duduknya. Dia meminta saya untuk tinggal bersamanya agar dia dapat memberi saya bagian dari hartanya. Jadi saya tinggal bersamanya selama dua bulan. Suatu kali dia mengatakan kepada (saya) bahwa ketika delegasi suku 'Abdul Qais datang kepada Nabi, Nabi (صلى الله عليه وسلم) bertanya kepada mereka, "Siapakah orang-orang itu (yaitu kamu)? (Atau) siapa delegasinya?" Mereka menjawab, "Kami berasal dari suku Rabia." Kemudian Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata kepada mereka, "Selamat datang! Wahai orang-orang (atau wahai delegasi 'Abdul Qais)! Kamu tidak akan memiliki aib dan kamu tidak akan menyesal." Mereka berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Kami tidak dapat datang kepadamu kecuali pada bulan suci dan ada suku Mudar yang campur tangan antara kamu dan kami. Jadi tolong perintahkan kami untuk melakukan sesuatu yang baik (perbuatan keagamaan) sehingga kami dapat memberi tahu orang-orang kami yang telah kami tinggalkan (di rumah), dan agar kami dapat memasuki surga (dengan menindaklanjuti mereka)." Kemudian mereka bertanya tentang minuman (apa yang legal dan apa yang ilegal). Nabi (صلى الله عليه وسلم) memerintahkan mereka untuk melakukan empat hal dan melarang mereka melakukan empat hal. Dia memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah Sendiri dan bertanya kepada mereka, "Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan percaya kepada Allah Saja?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Setelah itu Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Artinya:

1. Untuk bersaksi bahwa tidak ada yang berhak untuk disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah (صلى الله عليه وسلم).

2. Untuk berdoa dengan sempurna

3. Membayar zakat (amal wajib)

4. Menjalankan puasa selama bulan Ramadhan.

5. Dan membayar Al-Khumus (seperlima dari rampasan yang akan diberikan dalam Perjuangan Allah).

Kemudian dia melarang mereka empat hal, yaitu, Hantam, Dubba, Naqir Ann Muzaffat atau Muqaiyar; (Ini adalah nama-nama panci tempat minuman beralkohol disiapkan) (Nabi (صلى الله عليه وسلم) menyebutkan wadah anggur dan yang dia maksud adalah anggur itu sendiri). Nabi (صلى الله عليه وسلم) selanjutnya berkata (kepada mereka): "Hafallah (instruksi ini) dan sampaikan kepada orang-orang yang telah kamu tinggalkan."

Bab : Pernyataan Nabi (saws): Agama adalah An-Nasihah (tulus dan benar) kepada Allah, kepada Rasul-Nya (saws), kepada para penguasa Muslim, dan kepada semua umat Islam

Diriwayatkan Jarir bin Abdullah

Saya memberikan sumpah setia kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) untuk hal-hal berikut:

1. Panjatkan Doa dengan Sempurna

2. membayar zakat (amal wajib)

3. dan bersikap tulus dan jujur kepada setiap Muslim.