Menetapkan Doa dan Sunnah Mengenainya

كتاب إقامة الصلاة والسنة فيها

Bab : Apa yang diriwayatkan mengenai apa yang harus dibaca dalam dua rakaat sebelum Subuh

Tidak diragukan bahwa Ibnu 'Umar berkata

"Aku menyaksikan Nabi (ﷺ) selama sebulan, dan dalam dua rakaat sebelum Subuh ia biasa melafalkan: "Katakanlah: Wahai orang-orang!" [Al-Kafirun (109)] dan "Katakanlah: Allah adalah Satu." [Al-Ikhlas (112)]

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang orang yang melewatkan dua rakaat sebelum shalat Subuh kapan dia harus mengada-ada?

Tidak diragukan bahwa Qais bin 'Amr mengatakan

"Nabi (ﷺ) melihat seorang pria yang shalat dua rakaat setelah shalat Subh dan berkata, 'Apakah Subhprayer harus dipanjatkan dua kali?' Pria itu berkata kepadanya: 'Aku tidak shalat dua rakaat sebelumnya, jadi aku berdoa (sekarang).' Rasulullah (ﷺ) tetap diam."

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang seseorang yang melakukan empat rakaat sebelum Zuhr dan empat rakaat sesudahnya

Tidak dibuktikan dari Umm Habibah bahwa Nabi (ﷺ) bersabda

"Barangsiapa shalat empat rakaat sebelum Zuhur dan empat setelahnya, Allah melarangnya ke neraka."

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang dua rakaat sebelum Maghrib

Tidak ada yang dimaksud bahwa 'Abdullah bin Mughaffal mengatakan

"Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Di antara setiap dua Adzan ada shalat.' Dia mengatakan tiga kali, dan pada ketiga kalinya dia berkata, 'Bagi mereka yang mau.'" *

Bab : Mengenai dua rakaat setelah Maghrib

Tidak diragukan bahwa Rafi' bin Khadij mengatakan

"Kami datang kepada Rasulullah (ﷺ) bersama Bani 'Abdul-Ashhal, dan dia memimpin kami dalam shalat Maghrib di masjid kami. Kemudian dia berkata: 'Berdoalah dua rakaat ini di rumahmu.'"

Bab : Apa yang harus dibacakan dalam dua rakaat setelah Maghrib

Tidak diceritakan dari 'Abdullah bin Mas'ud bahwa untuk dua rakaat setelah Maghrib, Nabi (ﷺ) biasa membaca

"Katakanlah: Wahai orang-orang!" [Al-Kafirun (109)] dan "Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa." [Al-Ikhlas (112)]

Bab : Apa yang diriwayatkan mengenai apa yang harus dibacakan dalam Witir

Tidak diragukan bahwa Ubayy bin Ka'b mengatakan

"Rasulullah (ﷺ) biasa melakukan Witir dan melafalkan: 'Muliakanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi.', [Al-A'la (87)] 'Katakanlah: Wahai orang-orang!' [Al-Kafirun(109)] dan 'Katakanlah: Allah adalah Satu.". [Al-Ikhlas (112)]

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang Shalat Satu Rakah untuk Witir

Tidak ada yang dimaksud bahwa 'Aisyah berkata

"Rasulullah (ﷺ) biasa mengucapkan Taslim setelah setiap dua rakaat, dan dia akan melakukan Witir dengan satu rakaat."

Bab : Apa yang diriwayatkan mengenai Qunut dalam Witr

Tidak diragukan bahwa Al-Hasan bin 'Ali mengatakan

"Kakek saya, Rasulullah (ﷺ), mengajarkan saya beberapa kata untuk diucapkan dalam bahasa Qunut dari Witir: Allahumma 'afini fiman 'afait, wa tawallani fimantawallait, wahdini fiman hadait, wa qini sharra ma qadait, wa barikli fimaa'tait. Innaka taqdi wa la yuqda 'alaik, innahu layudhillu manwalait. Subhanaka rabbana tabarakta wa ta'alait (OAllah, ampunilah aku bersama dengan orang-orang yang telah Engkau ampuni, jadilah sekutu bagiku bersama dengan orang-orang yang Engkau sekutukan, bimbinglah aku bersama dengan orang-orang yang telah Engkau bimbing, lindungilah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan, dan berkatilah apa yang telah Engkau berikan. Karena sesungguhnya Engkau menetapkan dan tidak ada yang dapat memerintahkan atas Engkau. Dia yang Engkau dukung tidak akan pernah dipermalukan. Kemuliaan bagi-Mu, Tuhan kami, Engkau diberkati dan dimuliakan)."

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang membaca Qunut sebelum Ruku' atau sesudahnya

Tidak diberitahukan dari Ubayy bin Ka'b bahwa Rasulullah (ﷺ) biasa shalat Witir dan dia akan membaca Qunut di hadapan Ruku'.

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang Witr di penghujung malam

Tidak dibuktikan dari Jabir bahwa Rasulullah (ﷺ) berkata

"Siapa pun di antara kalian yang takut dia tidak akan bangun di penghujung malam, biarlah dia shalat Witir di awal malam, lalu tidurlah. Barangsiapa berharap bahwa dia akan bangun di penghujung malam, biarlah dia shalat Witir pada penghujung malam, karena bacaan (Al-Qur'an) di penghujung malam dihadiri (oleh para malaikat), dan itu lebih baik."

Bab : Orang yang tidur dan merindukan Witr, atau melupakannya

Tidak ada yang dikatakan Abu Sa'eed

"Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Shalat Witir sebelum pagi tiba.'"

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang Witir dengan tiga, lima, tujuh, atau sembilan Rakahat

Tidak dibuktikan dari Abu Ayyub Al-Ansari bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda

"Witir adalah Haqq.* Siapa pun yang mau hendaklah dia shalat Witir dengan lima (Rakaat), dan siapa pun yang mau hendaklah dia shalat Witir dengan tiga (Rakaat), dan siapa pun yang mau hendaklah dia shalat Witir dengan satu (Rakaat)."

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang Witr saat berkendara

Tidak diragukan bahwa Sa'eed bin Yasar mengatakan

"Saya bersama Ibnu 'Umar dan saya tertinggal dan shalat Witir. Dia berkata: 'Apa yang membuatmu pergi?' Saya berkata: 'Saya sedang berdoa Witr.' Dia berkata: 'Tidakkah kamu memiliki teladan terbaik dalam Rasulullah (ﷺ)?' Saya berkata: 'Tentu saja.' Dia berkata: 'Rasulullah (ﷺ) biasa shalat Witr sambil menunggangi untanya.'"

Bab : Kelupaan saat Doa

'Iyadmeriwayatkan bahwa dia bertanya kepada Abu Sa'id Al-Khudri

"Salah satu dari kami yang shalat tidak tahu berapa banyak (rakaat) yang telah dia shalat." Dia berkata: "Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Apabila ada di antara kamu yang shalat dan tidak mengetahui berapa banyak yang telah dia shalat, hendaklah dia bersujud dua kali sambil duduk.'"

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang orang yang berdiri setelah dua rakaat secara tidak sengaja

Itu tidak diucapkan dari Ibnu Buhainah

"Nabi (ﷺ) berdoa, saya pikir itu adalah 'Asa, dan pada rakaat kedua dia berdiri sebelum dia duduk. Sebelum dia mengucapkan Salam, dia bersujud dua kali."

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang seseorang yang tidak yakin tentang Doanya; biarkan dia merujuk pada apa yang lebih pasti

Tidak diragukan bahwa Abu Sa'eed Al-Khudri mengatakan

"Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Jika ada di antara kamu yang tidak yakin dengan shalatnya, biarlah dia mengesampingkan ketidakpastian dan menindaklanjuti apa yang pasti. Ketika dia telah memastikan doanya selesai, maka biarlah dia bersujud dua kali. Kemudian jika shalatnya selesai, maka rakaat itu akan dihitung sebagai sukarela, dan jika shalatnya kurang, rakaat itu akan menyempurnakan shalatnya, dan kedua sujud itu akan menggosok hidung Setan di debu.'"

Bab : Seseorang yang mengucapkan Salam setelah dua atau tiga rakaat secara tidak sengaja

Tidak diberitahukan dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah (ﷺ) lupa dan mengucapkan Taslim setelah dua rakaat. Seorang pria yang disebut Dzul-Yadain berkata kepadanya

'Wahai Rasulullah, apakah shalat itu dipersingkat atau apakah engkau lupa?' Dia berkata: 'Itu belum dipersingkat dan saya tidak lupa.' Dia berkata: 'Tetapi kamu shalat dua rakaat.' Dia berkata: 'Apakah apa yang dikatakan Dzul-Yadain benar?' Mereka menjawab: 'Ya.' Maka dia maju dan melakukan dua rakaat dan mengucapkan Salam, kemudian dia sujud dua kali sujud karena lupa.

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang orang yang bersujud setelah Salam

Tidak ada yang dikatakan Thawban

"Aku mendengar Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Untuk setiap kesalahan ada dua sujud, setelah mengucapkan Salam.'"

Bab : Apa yang diriwayatkan tentang melanjutkan Doa

Tidak ada yang dimaksud bahwa 'Aisyah berkata

"Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Barangsiapa muntah, mimisan, bersendawa, atau mengeluarkan cairan prostatik, hendaknya berhenti shalat; berwudhu, lalu lanjutkan shalatnya, dan ketika dia dalam keadaan itu dia tidak boleh berbicara."