Komentar Kenabian tentang Al-Qur'an (Tafsir Nabi (saw))

كتاب التفسير

Bab : Firman Allah SWT: "Dan di samping kedua surga itu ada dua surga lagi." (QS. 55:62)

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Qais

Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Dua buah surga yang perkakas dan isinya terbuat dari perak, dan dua buah surga yang perkakas dan isinya terbuat dari emas. Tidak ada yang menghalangi penduduk surga Adn untuk melihat Rabb mereka kecuali tabir kemuliaan yang menutupi wajah-Nya."

Bab : "Para wanita yang cantik jelita, yang dijaga di istana-istana." (QS. 55:72)

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Qais

Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Di surga ada paviliun yang terbuat dari mutiara berongga selebar enam puluh mil, di setiap sudutnya ada istri-istri yang tidak dapat melihat istri-istri di sudut lainnya; dan orang-orang mukmin akan mengunjunginya dan menikmatinya. Dan ada dua kebun, perkakas dan isinya terbuat dari perak; dan dua kebun lainnya, perkakas dan isinya terbuat dari si fulan (emas), dan tidak ada yang dapat menghalangi penduduk Taman Eden untuk melihat Tuhan mereka kecuali tabir keagungan yang menutupi Wajah-Nya."

Bab : Firman Allah Ta’ala: “Dan di bawah naungan yang panjang.” (QS.56:30)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Nabi ( ﷺ ) bersabda, "Di surga ada sebuah pohon yang sangat besar sehingga seseorang dapat berkendara di bawah naungan pohon itu selama seratus tahun tanpa dapat melewatinya. Dan jika kamu mau, maka bacalah: 'Di bawah naungan yang sangat panjang.' 56.30.

Bab

Diriwayatkan oleh Sa`id bin Jubair

Aku bertanya kepada Ibnu Abbas tentang Surat Al-Tauba, dan dia berkata, "Surat Al-Tauba? Itu adalah pemaparan (tentang semua kejahatan orang-orang kafir dan munafik). Dan itu terus menyingkapkan (ungkapan yang sering diulang): '... dan tentang mereka ... dan tentang mereka.' sampai mereka mulai berpikir bahwa tidak ada yang tidak disebutkan di dalamnya." Aku bertanya, "Bagaimana dengan) Surat Al-Anfal?" Dia menjawab, "Surat Al-Anfal diturunkan sehubungan dengan Perang Badar." Aku bertanya, "(Bagaimana dengan) Surat Al-Hashr?" Dia menjawab, "Itu diturunkan sehubungan dengan Bani an-Nadir."

Diriwayatkan oleh Sa`id

Aku bertanya kepada Ibnu Abbas tentang Surat Al-Hashr. Ia menjawab, "Bacalah Surat An-Nadir."

Bab : Firman Allah Ta’ala: “Apa yang kamu (wahai kaum muslimin) tebang dari pohon kurma (milik musuh)…” (QS.59:5)

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar

"Rasulullah ( ﷺ ) membakar dan menebang pohon kurma Bani An-Nadir yang berada di Al-Buwair (sebuah tempat di dekat Madinah). Di sana Allah menurunkan wahyu: "Apa saja yang kalian (wahai kaum Muslim) tebang dari pohon kurma (milik musuh) atau kalian biarkan berdiri tegak di atas tangkainya, maka itu adalah dengan izin Allah, agar Dia menutupi aib orang-orang yang durhaka." (59.5)

Bab : Pernyataan Allah SWT: "Apa saja yang telah diberikan Allah sebagai rampasan perang (Fai') kepada Rasul-Nya..." (QS. 59:7)

Diriwayatkan oleh Umar

Harta milik Bam An-Nadir termasuk harta rampasan perang yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya. Harta rampasan perang tersebut tidak diperoleh melalui ekspedisi apa pun dari pihak kaum Muslim, baik dengan pasukan berkuda maupun dengan unta. Jadi, harta-harta tersebut hanya untuk Rasulullah ( ﷺ ), dan beliau biasa menyediakan sebagian harta tersebut untuk biaya hidup istri-istrinya setiap tahun, dan sebagian lagi dari hasil penjualannya beliau gunakan untuk membeli senjata dan kuda sebagai perlengkapan perang yang akan digunakan di jalan Allah.

Bab : “Apa saja yang diberikan Rasulullah kepadamu, ambillah…” (QS. 59:7)

Dikisahkan Alqama

Abdullah bin Masud berkata, "Allah melaknat wanita-wanita yang bertato, wanita-wanita yang menato diri, wanita-wanita yang menghilangkan bulu di wajah, dan wanita-wanita yang membuat celah di antara gigi mereka agar terlihat lebih cantik, yang dengan itu mereka mengubah ciptaan Allah." Perkataannya sampai kepada seorang wanita dari Bani Asd yang bernama Ummu Yaqub. Ia datang (kepada `Abdullah) dan berkata, "Aku tahu bahwa kamu telah melaknat wanita-wanita itu?" Ia menjawab, "Mengapa aku tidak melaknat mereka yang telah dilaknat oleh Rasulullah ( ﷺ ) dan yang (dilaknat) dalam Kitab Allah?" Ummu Yaqub berkata, "Aku telah membaca seluruh Al-Qur'an, tetapi aku tidak menemukan di dalamnya apa yang kamu katakan." Dia berkata, "Sesungguhnya, jika kamu telah membacanya (yaitu Al-Qur'an), kamu telah menemukannya. Tidakkah kamu membaca: 'Dan apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, ambillah dan apa saja yang dilarangnya bagimu, kamu tinggalkan (darinya). (59.7) Dia menjawab, "Ya, saya melakukannya," Dia berkata, "Sesungguhnya, Rasulullah ( ﷺ ) melarang hal-hal seperti itu." "Dia berkata, "Tetapi aku melihat istrimu melakukan hal-hal ini?" Dia berkata, "Pergi dan awasi dia." Dia pergi dan mengamatinya tetapi tidak dapat melihat apa pun yang mendukung pernyataannya. Mengenai hal itu, dia berkata, "Jika istriku seperti yang kamu pikirkan, aku tidak akan membiarkannya bersamaku."

Diriwayatkan oleh `Abdullah (bin Mus'ud)

Rasulullah ( ﷺ ) telah melaknat wanita yang memakai rambut palsu.

Bab : “Dan (juga) bagi orang-orang yang sebelum mereka telah memiliki rumah (di Madinah) dan telah memeluk agama Islam…” (QS. 59:9)

Diriwayatkan oleh Umar

Aku sarankan kepada penggantiku agar menjaga dan mengamankan hak-hak para muhajirin terdahulu, dan aku juga menyarankan kepada penggantiku agar berlaku baik kepada kaum Anshar yang telah bermukim (di Madinah) dan telah memeluk agama Islam sebelum Nabi ( ﷺ ) berhijrah kepada mereka, dan agar menerima kebaikan dari orang-orang baik mereka dan memaafkan orang-orang yang zalim.

Bab : Firman Allah Ta’ala: “...Dan berikanlah mereka (para Muhajirin) keutamaan atas diri mereka...” (QS.59:9)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ( ﷺ ) dan berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Aku menderita kelelahan dan kelaparan." Rasulullah ( ﷺ ) mengutus (seseorang) kepada istri-istrinya (untuk mengambil sesuatu), tetapi rasulullah tidak menemukan apa pun pada mereka. Kemudian Rasulullah ( ﷺ ) berkata (kepada para sahabatnya). "Tidak adakah orang yang dapat menjamu orang ini malam ini sehingga Allah akan merahmatinya?" Seorang laki-laki Anshar bangkit dan berkata, "Aku (akan menjamunya), wahai Rasulullah ( ﷺ )!" Maka ia pun pergi kepada istrinya dan berkata kepadanya, "Ini adalah tamu Rasulullah ( ﷺ ), jadi janganlah kau sembunyikan apa pun darinya." Istrinya berkata. "Demi Allah, aku tidak memiliki apa pun kecuali makanan anak-anak." Ia berkata, "Ketika anak-anak meminta makan malam, taruhlah mereka di tempat tidur dan matikan lampu; kita tidak akan makan malam malam ini." Istrinya pun melakukannya. Pada pagi harinya, lelaki Anshar itu mendatangi Rasulullah ( ﷺ ), yang kemudian bersabda, “Allah telah meridhoi si fulan dan istrinya.” Kemudian Allah menurunkan wahyu, “Dan berikanlah kepada mereka keutamaan atas diri mereka sendiri, padahal mereka sangat membutuhkannya.” (59.9)

Bab : "(Hai orang-orang yang beriman!) Janganlah kamu mengambil musuh-musuh-Ku dan musuh-musuh kamu (yaitu orang-orang kafir dan musyrik) sebagai teman-temanmu..." (QS. 60:1)

Diriwayatkan oleh Ali

Rasulullah ( ﷺ ) mengutus aku bersama AzZubair dan Al-Miqdad dan berkata, "Lanjutkan sampai kalian mencapai suatu tempat bernama Raudat-Khakh di mana ada seorang wanita bepergian dengan unta. Dia memiliki surat. Ambillah surat itu darinya." Jadi kami berangkat, dan kuda-kuda kami berlari dengan kecepatan penuh sampai kami mencapai Raudat Khakh, dan lihatlah, kami melihat wanita itu dan berkata (kepadanya), "Keluarkan surat itu!" Dia berkata, "Aku tidak membawa surat." Kami berkata, "Keluarkan surat itu atau kami akan menelanjangimu." Jadi dia mengambil surat itu dari kepang rambutnya. Kami membawa surat itu kepada Nabi ( ﷺ ) dan lihatlah, itu ditujukan oleh Hatib bin Abi Balta'a kepada beberapa orang kafir di Mekkah, memberi tahu mereka tentang beberapa urusan Nabi. Nabi ( ﷺ ) berkata, "Apa ini, wahai Hatib?" Hatib menjawab, "Jangan tergesa-gesa kepadaku, wahai Rasulullah ( ﷺ )! Aku ini orang Anshar dan bukan termasuk mereka (kafir Quraisy) sedangkan para muhajirin yang bersamamu itu memiliki kerabat yang biasa melindungi keluarga dan harta benda mereka di Mekkah. Maka, sebagai ganti karena tidak memiliki hubungan darah dengan mereka. Aku bermaksud untuk berbuat baik kepada mereka agar mereka dapat melindungi kerabatku (di Mekkah), dan aku tidak melakukan ini karena kekufuran atau keinginan untuk meninggalkan agamaku." Nabi kemudian berkata (kepada para sahabatnya), "Dia (Hatib) telah mengatakan yang sebenarnya kepadamu." Umar berkata, "Wahai Rasulullah! Izinkanlah aku memenggal kepalanya?" Rasul berkata, "Dia adalah salah seorang yang menyaksikan (berperang) dalam Perang Badar, dan tahukah engkau, mungkin Allah melihat orang-orang Badar (para pejuang Badar) dan berkata, 'Lakukanlah apa yang kalian inginkan karena Aku telah mengampuni kalian.' "(`Amr, seorang sub-narator, berkata,: Ayat ini diturunkan tentang dia (Hatib): 'Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil musuh-musuh-Ku dan musuh-musuhmu sebagai teman atau pelindung.' (60.1) Diriwayatkan oleh `Ali: Sufyan ditanya apakah (Ayat): 'Janganlah kamu mengambil musuh-musuh-Ku dan musuh-musuhmu...' diturunkan sehubungan dengan Hatib. Sufyan menjawab, "Ini hanya terjadi dalam narasi orang-orang. Saya menghafal Hadits dari `Amr, tidak mengabaikan bahkan satu huruf pun darinya, dan saya tidak tahu siapa pun yang mengingatnya dengan hati selain saya."

Bab : Firman Allah Ta’ala: “...ketika datang kepadamu wanita-wanita mukmin sebagai orang-orang yang berhijrah...” (QS.60:10)

Dikisahkan oleh `Urwa

Aisyah, istri Nabi, berkata, "Rasulullah ( ﷺ ) biasa memeriksa wanita-wanita mukmin yang berhijrah kepadanya sesuai dengan Ayat ini: 'Hai Nabi! Ketika wanita-wanita mukmin datang kepadamu untuk mengambil sumpah setia kepadamu... Sesungguhnya! Allah Maha Pemaaf, Maha Penyayang.' (60.12) `Aisyah berkata, "Dan jika salah seorang wanita mukmin menerima syarat (yang ditetapkan dalam Ayat yang disebutkan di atas), Rasulullah ( ﷺ ) akan berkata kepadanya. "Aku telah menerima janji setiamu." "Dia hanya akan mengatakan itu, karena, demi Allah, tangannya tidak pernah menyentuh, wanita mana pun selama janji setia itu. Dia tidak menerima janji mereka kecuali dengan mengatakan, "Aku telah menerima janji setiamu untuk itu."

Bab : "Hai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita mukmin untuk memberikan baiat kepadamu..." (QS. 60:12)

Dikisahkan Um Atiya

Kami telah bersumpah setia kepada Rasulullah ( ﷺ ) dan beliau membacakan kepada kami: 'Mereka tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu pun,' dan melarang kami untuk meratapi orang yang telah meninggal. Kemudian seorang wanita menarik tangannya (menahan diri untuk tidak bersumpah setia), dan berkata, "Namun wanita itu telah meratapi salah seorang kerabatku, maka aku harus memberi pahala (yang sama terhadap kerabatnya yang telah meninggal)." Nabi ( ﷺ ) tidak keberatan dengan hal itu, maka ia pergi (ke sana) dan kembali kepada Nabi ( ﷺ ) maka beliau menerima sumpah setianya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

Adapun firman Allah: "Dan mereka sekali-kali tidak akan mendurhakai kamu dalam suatu urusan yang adil." (60.12) Itulah di antara syarat-syarat yang diwajibkan Allah kepada wanita-wanita yang beriman (yang datang untuk mengucapkan baiat kepada Nabi).

Diriwayatkan oleh 'Ubada bin As-Samit

Ketika kami bersama Nabi, beliau bersabda, "Maukah kamu bersumpah setia kepadaku bahwa kamu tidak akan menyembah apa pun selain Allah, tidak akan melakukan hubungan seksual yang melanggar hukum, dan tidak akan mencuri?" Kemudian beliau membacakan ayat tentang wanita. (Sufyan, narator, sering berkata bahwa Nabi: menambahkan, "Barangsiapa di antara kamu yang memenuhi janjinya, maka ia akan menerima pahala dari Allah, dan barangsiapa yang melakukan salah satu dari dosa-dosa itu dan menerima hukuman yang sah (di dunia ini), maka hukumannya akan menjadi penebus dosa itu; dan barangsiapa yang melakukan salah satu dari dosa-dosa itu dan Allah menutupinya, maka terserah kepada Allah untuk menghukum atau mengampuni mereka."

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

Saya menyaksikan shalat Idul Fitri bersama Rasulullah ( ﷺ ), Abu Bakar, Umar, dan Utsman; dan mereka semua shalat sebelum menyampaikan khotbah... dan kemudian menyampaikan khotbah. Suatu ketika Nabi (setelah menyelesaikan shalat dan khotbah) turun, seolah-olah saya sekarang melihatnya melambaikan tangannya kepada para lelaki untuk duduk, dan berjalan melewati mereka sampai dia, bersama Bilal, mencapai (barisan) para wanita. Kemudian dia membaca: 'Wahai Nabi! Apabila wanita-wanita mukmin datang kepadamu untuk mengucapkan sumpah setia bahwa mereka tidak akan menyembah selain Allah, tidak akan mencuri, tidak akan melakukan hubungan seksual yang tidak sah, tidak akan membunuh anak-anak mereka, dan tidak akan mengucapkan fitnah, serta sengaja membuat-buat kebohongan (dengan menjadikan anak-anak yang tidak sah milik suami mereka)'....(60.12) Setelah selesai, beliau berkata, 'Apakah kalian setuju dengan itu?" Seorang wanita, yang tidak seorang pun menjawab, Nabi ( ﷺ ) berkata, "Ya, wahai Rasulullah ( ﷺ )!" (Sub-narator, Al-Hasan tidak tahu siapa wanita itu.) Kemudian Nabi ( ﷺ ) berkata kepada mereka: "Apakah kalian akan bersedekah?" Kemudian Bilal membentangkan pakaiannya dan para wanita mulai memasukkan cincin besar dan cincin kecil ke dalam pakaian Bilal. (Lihat Hadits No. 95 vol.2)